Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin bakal meramaikan kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) di wilayahnya. Jenderal polisi bintang dua itu maju di Pilkada Kaltim melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sejauh ini, PDIP belum resmi mengumumkan kandidat yang diusung di Pilgub Kaltim. Kendati demikian, Safaruddin tetap setia bersama PDIP dan enggan mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Kaltim menggunakan kendaraan parpol lain.
Baca Juga
"Saya hanya ke PDIP saja. Enggak ada (komunikasi dengan parpol lain)," ujar Safaruddin usai rapat di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).
Advertisement
Dia juga enggan bicara mengenai pengunduran dirinya dari Polri terkait Pilkada Kaltim. Selain sebentar lagi memang sudah memasuki masa pensiun, Safaruddin juga masih belum resmi diusung PDIP.
"Undurkan diri kalau sudah ditetapkan KPU. Geer banget, rekomendasi saja belum kok undurkan diri, geer namanya," ucap Safaruddin sambil tertawa.
Bantah Paksa Syaharie Jaang
Pada kesempatan yang sama, Safaruddin membantah memaksa kader Partai Demokrat, Syaharie Jaang, berpasangan dengannya di Pilkada Kalimantan Timur. Dia juga menampik telah mengkriminalisasi Syaharie karena ditolak berpasangan.
"Kalau maksa itu kan saya kira tidak ada maksa, karena Pak Jaang itu mendaftar ke PDIP, kemudian beberapa kali ke PDIP minta pasangan dengan saya," ujar Safaruddin.
Safaruddin pun mempertanyakan tudingan memaksa Syaharie. Sebab, Safaruddin mengaku selama ini dirinya menjalin komunikasi baik dengan Syaharie.
Keduanya terakhir bertatap muka sekitar 27 November 2017. Safaruddin juga sempat berkomunikasi melalui sambungan telepon terakhir pada 25 Desember 2017 lalu.
"Saya telepon kalau memang Pak Jaang tidak bisa memastikan pasangan dengan saya ya kita enggak bisa lagi sama-sama," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement