Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, peristiwa ambruknya balkon Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah murni kecelakaan. Untuk itu, dugaan sabotase agar memengaruhi perdagangan saham dan yang sejenisnya di kantor tersebut dianggap terlalu jauh.
"Ah tidak lah. Saya yakinkan tidak ada. Jauh dari itu," tutur Setyo di depan Gedung BEI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Baca Juga
Menurut Setyo, 72 orang korban dari peristiwa itu kini dirawat di lima rumah sakit berbeda. Beberapa di antaranya memerlukan penanganan operasi medis lantaran mengalami patah tulang dan luka dalam.
Advertisement
"Ini murni kecelakaan. Kalau orang asing mengatakan ini freak accident. Kejadian yang tidak diduga tiba-tiba rubuh," jelas Setyo.
Analis PT OSO Sekuritas, Riska Afriani mengatakam, perdagangan saham yang akhir berjalan normal tidak akan ganggu transaksi perdagangan saham.
Akan tetapi, ada kejadian ambruknya balkon di tower II Bursa Efek Indonesia (BEI), menurut Riska hal tersebut memberikan sentimen negatif.
"Ini akan tetap memberikan sentimen negatif seperti misalkan ada kejadian bom," ujar Riska saat dihubungi Liputan6.com.
Â
IHSG Dibuka Melemah
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 1,81 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.368,2 pada sesi kedua perdagangan Senin (15/1/2018), usai peristiwa ambruknya balkon BEI. IHSG cenderung bergerak di dua zona.
Indeks saham LQ45 melemah 0,12 persen ke posisi 1.081,22. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 169 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 140 saham melemah dan 130 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.390,88 dan terendah 6.367,82.Â
Advertisement