Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang, atau karib dipanggil OSO, geram dengan tudingan dana partai Rp 200 miliar yang masuk ke rekening PT OSO Sekuritas. OSO pun akan melakukan audit terhadap keuangan Partai Hanura untuk membuktikan tudingan itu tidak benar.
"Hal-hal ini menjadikan fitnah,"Â ucap OSO di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Januari 2018 malam.
OSO menyatakan akan segera menunjuk auditor internal dan eksternal agar terjadi keseimbangan dan tidak ada fitnah. Nantinya, audit tersebut akan mencakup pendanaan mulai dari tahun 2010 hingga tahun 2015 dan juga 2015 sampai 2020.
Advertisement
"Jadi akan dilaporkan waktu sesingkat-singkatnya, kemudian juga (bila ada) penerimaan uang yang harusnya masuk ke partai, tapi tidak masuk ke partai itu juga akan diumumkan," OSO menegaskan.
Â
Uang Mahar Politik
Partai Hanura tengah dalam prahara. Salah satu pemicu munculnya kisruh di tubuh Partai Hati Nurani Rakyat itu yakni dugaan mahar politik di pilkada 2018.
Wasekjen Hanura kubu Sudding, Dadang Rusdiana, mengaku para calon kepala daerah yang diusung OSO menyetorkan uang agar dicalonkan. Dia memaparkan, harga per kursi untuk tingkat bupati Rp 360 juta. Sementara untuk bakal calon gubernur, bisa mencapai Rp 1,25 miliar.
"Semua calon itu menyetorkan, calon pilkada. Bayangkan 171 daerah berpilkada, kalikan saja jumlah kursi Hanura, saya kira bisa dihitung seperti apa," ujar Dadang di DPP Hanura, Jakarta Timur, Kamis, 18 Januari 2018.
Pemicu lainnya adalah dugaan soal uang Rp 200 miliar. Ketua DPD Hanura Sumatera Selatan kubu Sudding, Mularis mengungkapkan, ada uang partai yang masuk ke kas perusahaan OSO, PT OSO Sekuritas Indonesia. Jumlahnya Rp 200 miliar. Seharusnya, kata Mularis, uang partai itu masuk ke rekening partai.
"Uang partai Rp 200 M dipindah ke rekening pribadi OSO sekuritas, dana yang harusnya dimasukkan ke rekening partai dimasukkan ke rekening pribadi," kata Mularis, Kamis, 18 Januari 2018.
Â
Advertisement