Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto ternyata masih menyimpan cerita soal pengalamannya saat gempa 6,1 skala Richter mengguncang Jakarta, Selasa 23 Januari lalu.
Kepada awak media, ia menceritakan, sempat ditinggal oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat gempa terjadi.
Baca Juga
Saat itu, tutur mantan Ketua DPR yang akrab disapa Setnov ini, ia tengah diperiksa penyidik di Gedung KPK terkait kasus dugaan korupsi e-KTP.
Advertisement
Tiba-tiba saja bumi berguncang. Setnov dan para penyidik begitu jelas merasakan guncangan itu.
"Iya berasa. Kagetlah, saya pikir saya pusing, penyidiknya yang keluar," ujar Setnov sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).
Ditinggal penyidik saat gempa terjadi, Setnov mengaku pasrah. Namun, usai gempa, Setnov sempat terlihat ke luar dari ruang pemeriksaan menuju lobi markas KPK.
"Kita sih tinggal berdoa saja, ya," kata dia.
Â
Gempa 2 Kali
Gempa mengguncang Jakarta dua kali. Setelah gempa 6,1 SR mengguncang Banten, Jakarta, dan daerah sekitarnya pada Selasa 23 Januari, gempa kembali menggetarkan wilayah Banten dan Jakarta pada Rabu, 24 Januari 2018.
Dua gempa itu terjadi hampir pada pukul yang bersamaan. Namun, gempa pada Rabu tidak sekuat gempa Selasa. Gempa pada Rabu berkekuatan 5,1 SR dan berpusat di Banten.
Meski hanya berlangsung beberapa detik, getaran gempa sangat terasa bagi warga DKI yang berada di gedung bertingkat.
Menurut keterangan dalam situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 13.32 WIB. Gempa terletak di kedalaman 42 km dengan pusat di 72 km, Barat Daya, Lebak, Banten.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement