Demokrat Merasa Bersyukur Punya AHY

Herman menilai, tingginya elektabilitas AHY bisa menjadi sinyal dari masyarakat memungkinkan poros ketiga dalam Pilpres 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Mar 2018, 21:35 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 21:35 WIB
AHY
Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (6/3/2018). (Liputan6.com/Partai Demokrat)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat bersyukur memiliki Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kini menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019. Apalagi, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini digadang-gadang maju di Pilpres 2019 karena memiliki elektabilitas tinggi.

"Demokrat bersyukur punya Mas AHY yang saya kira respons publiknya cukup tinggi dan besar," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Apakah AHY akan menjadi capres atau cawapres? Menurut Herman, berdasarkan dari hasil survei, keinginan publik AHY untuk menjadi cawapres sangat tinggi.

"Dari hasil survei kan Mas AHY cawapres selalu tertinggi. Dan respon terhadap Mas AHY juga bagus," ucap dia.

Herman menilai, tingginya elektabilitas AHY bisa menjadi sinyal dari masyarakat memungkinkan poros ketiga dalam Pilpres 2019.

"Tentu ini adalah signal dari masyarakat yang tentu bagaimana nanti mengkristalkan ini menjadi sebuah tujuan partai, ya kita tunggu dinamika politik yang terjadi," kata dia.

Herman menjelaskan, suara Demokrat saat ini sebesar 10 persen. Sehingga masih perlu 10 persen lagi agar bisa memenuhi presidential treshold dan mengajukan nama sendiri.

"Karena Demokrat ini kan 10 sekian persen, untuk bisa mengusung capres-cawapres itukan butuh 20 persen. Nah kalau untuk mencapai itukan butuh kesepahaman dengan pihak lain," jelas Herman.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

New Kids On The Block

AHY
Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (6/3/2018). (Liputan6.com/Partai Demokrat)

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut, kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan memiliki maksud tertentu.

Dia menilai, sang ayah, Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin menjadikan anaknya 'terlihat' dalam kancah politik saat ini. Begitu pula dengan AHY yang ingin dianggap keberadaannya dalam perpolitikan Indonesia.

"AHY kan new kids on the block, dia ingin menjadi bagian dari elite politik. Salah satu cara menjadi bagian dari elite politik atau dianggap elite politik adalah bertemu dengan tokoh. Tokoh politik paling tinggi itu adalah presiden," ujar Qodari di Gedung ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).

Qodari mengatakan, ketika AHY sudah berhasil bertemu dengan Jokowi apalagi datang sendirian, maka nilai politiknya tinggi.

"Hanya tokoh yang bisa ketemu dengan presiden, one on one. Kecuali kalau keluarga. Yang jelas ini adalah ruangnya ruang formal. Yang jelas kan Agus datang secara resmi," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya