Semburan Gas Beracun dari Kawah Ijen

Taman Wisata Alam Kawah Ijen ditutup sementara setelah puluhan warga Bondowoso, Jawa Timur menjadi korban semburan gas beracun.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 23 Mar 2018, 09:04 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 09:04 WIB
banner gas beracun Kawah Ijen
banner gas beracun Kawah Ijen (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur pendakian ke Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur ditutup sejak 22 Maret 2018. Penutupan dilakukan akibat adanya letupan di kawah yang menyemburkan gas beracun ke area permukiman warga.

"Agar tidak kecolongan, saat ini, sejumlah petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) dan kepolisian disiagakan di lokasi," kata Kepala BPBD Banyuwangi Fajar Suasana.

Sebelumnya, semburan gas beracun dari Kawah Ijen itu menyebabkan 30 warga di 3 dusun dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Para korban menderita mual dan sesak nafas. Selain itu, 200 warga juga harus diungsikan.

Sementara itu, status Gunung Ijen masih normal pada level 1. Namun, memang ada peningkatan gempa vulkanik yang tidak signifikan sejak 18 Maret 2018. 

Selengkapnya seputar gas beracun dari Kawah Ijen dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

Infografis gas beracun dari Kawah Ijen
Infografis gas beracun dari Kawah Ijen

Perawatan Korban

Tinggal Sembilan Korban Gas Beracun Kawah Ijen yang Dirawat
Tim gabungan di lokasi pertama warga terpapar gas beracun Kawah Ijen (BPBD Bondowoso untuk Liputan6.com)

Kepala Bidang Pencegahan BPBD Bondowoso, Jawa Timur Winarto mengatakan, 24 warga korban keracunan gas Kawah Ijen dirawat di Puskesmas Kecamatan Ijen dan 4 korban di Puskesmas Kecamatan Tlogosari. Sedangkan 2 korban lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr Koesnadi Bondowoso karena kondisinya lemah.

"Namun pagi ini, kami mendapatkan informasi dari rekan di lapangan, kondisi 30 korban seluruhnya sudah mulai membaik," katanya.

Radius Sebaran Gas

Kawah Ijen
Kawah Ijen (Times Indonesia/Hafil Ahmad)

Kepala Resor Taman Wisata Alam Gunung Ijen Sigit Ariwibowo mengatakan, Kawah Ijen mengeluarkan gas beracun pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WIB. Namun belum diketahui berapa radius penyebaran gas tersebut.

"Sebelum mengeluarkan gas beracun terjadi ledakan (letupan) dari Kawah Ijen dan asap mengikuti arah angin ke barat (ke Bondowoso)," katanya.

Selain itu, gas beracun yang berasal dari Kawah Ijen juga diduga terbawa aliran Sungai Kalipahit. Sungai itu melintasi dusun-dusun tempat para korban bermukim. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya