Pembunuh Pensiunan TNI AL di Pondok Labu Dicokok Saat Tawuran

Petugas curiga terhadap salah satu orang yang tampak bercirikan pembunuh pensiunan TNI AL.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Apr 2018, 19:46 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 19:46 WIB
Pembunuhan Pensiunan TNI AL
Tersangka kasus pembunuhan pensiunan TNI AL Hunaedi saat ditunjukkan di Jakarta, Kamis (12/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Supriyanto (20), pembunuh pensiunan TNI AL Hunaedi (83) ditangkap di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dia dicokok pada Kamis dini hari ketika akan terlibat tawuran.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, penangkapan pembunuh pensiunan TNI AL itu bermula saat penyidik menerima informasi adanya keributan antarwarga.

"Tadi malam pukul 01.00 WIB diamankan seseorang berdasarkan laporan, diawali dari lidik, kemudian dari tim mendapat laporan bahwa ada terjadi keributan beberapa orang yang mau tawuran atau mau berantem. Kemudian tim kita langsung segera mencari tahu, klarifikasi siapa aktor keributan itu," tutur Indra di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).

Setelah tim tiba di lokasi, benar ditemukan sejumlah orang berkerumun dan ada dua pria yang tampak terlibat cekcok. Petugas kemudian curiga terhadap salah satunya yang tampak bercirikan pembunuh pensiunan TNI AL berdasarkan CCTV.

"Di mana ciri itu sebelumnya sudah mulai teridentifikasi (dari CCTV). Seketika itu juga dia diamankan karena kecurigaan, ada kaitannya dengan pembunuhan Pondok Labu," jelas dia.

Pelaku kemudian dibawa untuk pemeriksaan intensif. Meski awalnya menyangkal, dia kemudian mengakui perbuatannya lantaran bukti dan keterangan kuat yang sudah dikantongi penyidik.

"Kita coba korek keterangan terus dan mencari barang bukti pisau yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Masih berkelit, akhirnya berterus terang ada tidak jauh di tempat kejadian (keributan), kita temukan pisau atau senjata tajam yang digunakan," beber Indra.

 

Motif Perampokan

Pensiunan TNI AL
Polisi tangkap pembunuh pensiunan TNI AL. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Polisi menyimpulkan sementara kasus pembunuhan itu bermotif perampokan. Pelaku menggasak total uang korban sebanyak Rp 3,4 juta dan digunakan untuk membayar kontrakan sekaligus membeli kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Yang bersangkutan ngontrak. Memang tidak bekerja dan tempat tinggalnya di Pondok Labu," Indra menandaskan.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya