Liputan6.com, Jakarta - Belasan siswa SD di Purwakarta kedapatan membawa senjata tajam diduga akan digunakan tawuran. Mereka akhirnya dikembalikan ke orangtuanya setelah dibina di Mapolsek Purwakarta, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Jawa Barat AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya memiliki cara tersendiri untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar.
Salah satunya dengan mengutus anggota Babinkamtibmas memimpin upacara setiap Senin di sekolah. Anggota Babinkamtibmas tersebut akan mendatangi sekolah-sekolah secara bergiliran di wilayahnya.
Advertisement
"Ya seminggu sekali Babinkamtibmas menjadi inspektur upacara, mengimbau anak-anak didik serta selalu memberikan informasi dan edukasi," ujar Trunoyudo, Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Meski begitu, harus ada peran serta dari lingkungan masyarakat, terutama orangtua dan guru untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak tawuran.
Terciduk
Belasan pelajar SD yang diamankan itu diduga hendak menyerang siswa setingkat dari sekolah lain. Hanya saja Trunoyudo enggan mengungkap motif bocah-bocah tersebut berencana menyerang anak seusianya dengan senjata tajam.
"Sementara tidak bisa disampaikan ya, mengingat semua masih anak-anak di bawah umur dan masih butuh bimbingan orangtua serta peran serta kita bersama," kata dia.
Sebelumnya, belasan pelajar SD di Purwakarta, Jawa Barat diamankan lantaran kedapatan membawa senjata tajam pada jam sekolah, Jumat 20 April 2018. Polisi kemudian memanggil orangtua, pihak sekolah, serta tokoh masyarakat terkait hal ini.
Sejumlah barang bukti berupa golok, celurit, besi, gir motor, dan parang diamankan polisi. Sementara para bocah tersebut dikembalikan ke orangtuanya masing-masing setelah mendapat arahan dan pembinaan dari aparat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement