DPP Golkar: Airlangga Jadi Cawapres Jokowi Belum Dibahas Resmi

Namun, kata Ace, DPP Golkar belum berencana membahas kemungkinan mengusung Airlangga menjadi cawapres Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2018, 13:20 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 13:20 WIB
HUT ke-50 Fraksi Golkar, Airlangga Minta Anggota Kembalikan Kepercayaan Publik pada DPR
Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sambutan dalam Tasyakuran ke-50 Fraksi Partai Golkar DPR RI di Jakarta, Selasa (13/2). Airlangga mengatakan, anggota fraksi harus bisa mengembalikan kepercayaan publik pada DPR. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, keinginan kader untuk mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) Jokowi sangat kuat.

Dorongan itu akhirnya dibahas dalam rapat internal Dewan Pakar Partai Golkar pada Rabu, 2 April 2018 malam.

"Aspirasi tersebut disampaikan Dewan Pakar, Dewan Pembina dan Pengurus daerah sangat kuat ditujukan ke DPP Partai Golkar," ujar ujar Ace, Kamis (3/5/2018).

Namun, kata Ace, DPP Golkar belum berencana membahas kemungkinan mengusung Airlangga menjadi cawapres Jokowi.

"Hingga saat ini, DPP Partai Golkar belum membahas resmi tentang cawapres ini," ungkapnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Serahkan ke Jokowi

Sementara itu, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, partainya menyerahkan keputusan soal cawapres ke Jokowi. Golkar tidak ingin memaksakan kadernya harus menjadi cawapres.

"Seperti arahan ketum kepada kami bahwa kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Jokowi apakah akan memilih Golkar sebagai pasangan hidupnya untuk lima tahun ke depan atau partai lain atau tokoh lain," tegas Bambang.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, dukungan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo sudah bulat.

"Mengusung langsung wakil presidennya yaitu ketua umum Golkar itu sendiri, yang sudah diusulkan dewan pakar, dewan pembina, dan dewan kehormatan," kata Agung Laksono.

 

Reporter: Renald Ghiffari

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya