Motif Satpam Ikut Terlibat Perampokan Rumah Pemotongan Hewan di Tangerang

Petugas keamanan RPH berperan membuat denah untuk memudahkan aksi perampokan oleh dua tersangka lain.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 11 Agu 2018, 06:55 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 06:55 WIB
Firmansyah, petugas keamanan yang juga salah satu pelaku perampokan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Cibodas Kota Tangerang, mengaku diimingi Rp 100 juta jika aksinya berhasil dilakukan.
Nekad membuat denah demi melancarkan aksi perampokan bersama komplotannya lantaran diimingi upah Rp 100 juta dari hasil kejahatan tersebut.

Liputan6.com, Tangerang - Firmansyah (37), salah satu pelaku perampokan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Karawaci, Kota Tangerang, nekat membuat denah demi melancarkan aksi perampokan bersama komplotannya. Hal itu ia lakukan lantaran diimingi upah Rp 100 juta dari hasil kejahatan tersebut.

"Ada dijanjiin Rp 100 juta untuk saya doang, makanya saya mau," aku pria yang sudah bekerja selama dua tahun sebagai petugas keamanan di RPH tersebut, Jumat (10/8/2018).

Terlebih, himpitan ekonomi yang dialaminya bersama istri, membuatnya nekat mengiyakan ajakan merampok di tempatnya bekerja. Sebagai petugas keamanan, Firmansyah hafal betul lokasi ruang keuangan, kasir, hingga tempat penyimpanan uang di RPH.

Dari hasil gambar denah tangan Firmansyah inilah kedua pelaku yakni Zamawi (38) dan Sobri (38), dengan mudah masuk ke lantai dua dan menghampiri Sutikno (34), kasir yang sehari-hari bertugas menghitung uang transaksi dan juga memasukannya ke dalam brangkas penyimpanan.

Para pelaku meraup Rp800 juta milik rumah pemotongan hewan (RPH) Karawaci, dari aksi yang dilakukan Kamis (9/8/2018) dini hari itu. Dua tersangka perampokan tewas ditembak polisi saat proses penangkapan.

Namun, Firmansyah mengaku belum mendapatkan uang tunai yang dijanjikan pelaku lainnya. "Belum terima sama sekali," katanya.

Sementara, Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan, mengaku hal tersebut masih diselidiki. “Masing-masing mereka ini sudah dijanjikan pembagian hasilnya berapa-berapa, tapi dibelakang ini kita belum tahu kan berapa hasil uang tunai yang dicuri. Jangan-jangan Rp100 juta ini sudah disembunyikan disekitaran TKP, itu masih diselidiki oleh kami,” ujar kapolres.

Kapolres pun mengembalikan hampir semua uang tunai yang sempat dibawa kabur perampok kepada Sutikno yang mewakili pengelola RPH. Sebab, uang tersebut akan dipergunakan untuk perputaran pembelian sapi lagi untuk keperluan Idul Adha.

"Ada sebagian yang kami amankan untuk kepentingan bukti di persidangan," kata Harry.

Saksikan video pilihan di bawah ini 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya