Kepala BNPT: Mahasiswa Baru Rentan Terpapar Radikalisme

Menurut dia, penyebaran paham negatif radikalisme di wilayah kampus sudah sangat memprihatinkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2018, 00:22 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 00:22 WIB
DPR Gelar RDP dengan KPK, BNN, LPSK dan BNPT
Kepala BNPT Suhardi Alius saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Jakarta, Kamis (7/6). Rapat membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAKL) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan mahasiswa baru rentan terpapar radikalisme.

"Mahasiswa baru sangat rentan dengan penyebaran paham negatif ini," kata Kepala BNPT saat memberikan kuliah umum di hadapan 1.700 lebih mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional, Bandung, Minggu (26/8/2018).

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, dengan masuknya mahasiswa baru ke suatu universitas negeri maupun swasta maka dimulai pulalah usaha perektrutan oleh-oleh kaum radikal teroris.

Menurut dia, penyebaran paham negatif radikalisme di wilayah kampus sudah sangat memprihatinkan. Bahkan banyak dosen yang juga terpapar radikalisme sehingga ketika mereka menjadi mentor malah membawa anak didiknya ke paham negatif tersebut.

"Hati-hati dalam memilih mentor, hati-hati dengan dosen. Kalau kalian merasa sudah ada yang terlihat laporkan karena bukan cuma kalian yang terpapar, dosen juga terpapar, bahkan guru besar juga terpapar," katanya dikutip dari siaran pers.

Suhardi menegaskan universitas melalui rektor bertanggung jawab terhadap apa saja yang terjadi di lingkungan kampus. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini menyebarnya radikalisme dan terorisme, maka rektor patut disalahkan.

"Saya sudah bilang sama Menristekdikti, peran rektor itu sangat besar, apa yang terjadi di kampus itu tanggung jawab rektor. Kalau tidak mampu mengelola kampusnya, saya minta rektornya diganti," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Suhardi menjelaskan banyak permintaan kepada BNPT untuk mengisi kuliah umum di berbagai universitas terkait resonansi kebangsaan dan terkait radikalisme dan terorisme. Pihaknya berupaya memenuhi semua permintaan tersebut.

"Karena penanaman benih-benih radikalisme dan perekrutan anggota itu juga saat penerimaan mahasiwa baru maka saya berkepentingan, dan para pejabat BNPT saya tugaskan habis untuk memberikan pencerahan," katanya pada kuliah umum yang dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Nasional Imam Aschuri itu.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya