AHY: Peluru Nyasar Jangan Dianggap Biasa, Harus Ditangani Serius

Puslabfor Mabes Polri telah menemukan lima proyektil peluru di gedung DPR.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 18 Okt 2018, 15:12 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 15:12 WIB
Kondisi Kaca Ruang Anggota DPR Akibat Peluru Nyasar
Kaca yang terkena peluru nyasar di lantai 16 nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Jakarta, Selasa (16/10). Peluru nyasar menembus ruang anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnomo di lantai 13. (Lipiutan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Cilegon - Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono meminta Polri menyelidiki secara tuntas insiden peluru nyasar di gedung DPR. Ruangan Anggota Fraksi Demorkat Vivi Sumantri Jayabaya juga menjadi sasaran peluru nyasar.

"Kita semua menuntut agar dilakukan investigasi secara utuh dan bisa dijelaskan secara rasional dan logis, kenapa ada tembakan tersebut yang juga mengancam para wakil rakyat kita," kata AHY, Ketua Kogasma Demokrat, saat ditemui usai memberikan pengarahan para Caleg Demokrat di Kota Cilegon, Banten, Kamis (18/10/2018).

Puslabfor Mabes Polri telah menemukan lima proyektil peluru di gedung DPR, dari enam lubang tembakan, yang dianggap sebagai peluru nyasar.

"Ini jangan dianggap biasa terjadi, ini unik dan harus ditangani secara serius. Tidak boleh ada siapa pun yang terancam saat menjalankan tugas negara," terang AHY.

Proyektil peluru berukuran 9 mm ditemukan pada Senin 15 Oktober 2018 kemarin, dari senjata api jenis Glock 17 yang digunakan oleh tersangka IAW.

Peluru nyasar itu menembus ruangan lima ruangan. Termasuk diruangan Vivi Sumantri Jayabaya, yang bersarang di dalam lemarinya.

"Kita pantau terus perkembangannya. Apa pun alasannya, apalagi secara sengaja untuk mencederai dan mengganggu stabilitas negara, ini perlu penanganan serius," jelasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya