Penjelasan Polisi soal Peluru Glock 17 yang Nyasar ke DPR 

Polri mengatakan, peluru kaliber 9×19 milimeter di Glock 17 yang dipakai IAW dan RMY, tersangka peluru nyasar ke DPR, jaraknya bisa mencapai ribuan meter.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2018, 07:34 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 07:34 WIB
Kondisi Kaca Ruang Anggota DPR Akibat Peluru Nyasar
Kaca yang terkena peluru nyasar di lantai 16 nusantara I, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Jakarta, Selasa (16/10). Kepolisian sementara menyimpulkan peluru itu berasal dari Lapangan Tembak Senayan. (Lipiutan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Puslabfor Polri mengatakan, peluru kaliber 9×19 milimeter di Glock 17 yang dipakai IAW dan RMY, tersangka peluru nyasar ke DPR, jaraknya bisa mencapai ribuan meter. Namun, hal itu bila digunakan pada sudut kemiringan 45 derajat.

"Ini dari referensi yang kami pergunakan untuk kaliber 9 × 19 mm yang digunakan oleh tersangka dengan senjata glock tersebut, jarak efektif itu 30 meter. Jadi jarak efektif itu benar-benar lurus. Jarak tempuh dengan sudut 45 derajat, itu dengan Glock ini bisa mencapai 2.300 meter menurut referensi ini. Ini ada bukunya," kata Kepala Bidang Balisitik dan Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Ulung Kanjaya, di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/10/2018).

Kata Ulung, untuk jarak dari Lapangan Tembak Senayan ke Gedung DPR MPR diperkirakan sekitar 321,4 meter.

"Dari posisi penembakan sampai gedung ini jaraknya telah dihitungkan kemarin itu 297 ditambah jarak lapangan yang terakhir itu, dinding lapangan, ditambahin jadi 321,4. Kemudian ini contohnya, di lantai 10 kurang lebih 30 meter ke atas," bebernya.

Kenapa peluru bisa tembus, Ulung menyatakan, karena  masih akan terus itu peluru.

"Itu akan kami buktikan besok, akan dilakukan uji balisitik penembakan di Kelapa Dua. Menggunakan kaca dengan jarak 300, apakah itu tembus atau enggak. Pasti tembus, Karena ini dengan jarak ini peluru tersebut masih melintas," pungkasnya.

Periksa 9 Saksi

Sementara itu Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana mengatakan, saat ini sudah ada sembilan orang yang diperiksa atas kasus ini.

"Sampai saat ini sudah 9 saksi yang diperiksa. Kemudian tambah 1 orang saksi yang berinisial Y yang kita temukan pada saat proses rekon kemarin," kata Sapta.

Kata Sapta, Y merupakan petugas Lapangan Tembak. "Pada saat mereka menembak, dia ada di situ. Dia caddy juga," ujarnya.

Dalam hal itu, ada seorang petugas lainnya yang menemukan 'switch auto' yakni berinisial H. Di mana switch auto ini dipakai para tersangka untuk latihan menembak.

"(H) Dia sudah umumkan ini punya siapa ternyata enggak ada yang ngaku makanya dia simpan.

Lebih lanjut Sapta menegaskan, tak menutup kemungkinan akan adanya tersangka lainnya. Namun, hal itu hingga kini masih didalami penyidik.

"Ya bisa jadi (tersangka baru), tergantung hasil pemeriksaan. Kita lihat nanti," pungkas Sapta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya