Top 3 News: Kala Putra Bungsu Jokowi Dijaga Ketat Paspampres

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, siapa pun kepala negaranya adalah tugas seorang Paspampres yang harus menjamin keselamatan keluarga Presiden. Tak terkecuali keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi beserta Ibu Negara Iriana dan ketiga putra putrinya.

Salah satu anggota Paspampres, Angling Darmo menceritakan kisahnya kala menjaga putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Tidak hanya kepergok saat membuntutinya, Kaesang bahkan memotretnya dan bertanya apa sedang dia lakukan.

Menurut Angling, Kaesang juga selalu melarangnya jika lokasi yang akan dikunjunginya di cek terlebih dahulu demi keamanan. 

Sementara itu, kata politikus sontoloyo yang dilontarkan Jokowi saat penyerahan sertifikat tanah kepada warga di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta, menuai pro-kontra.  

Politikus sontoloyo yang dimaksud Jokowi adalah mereka yang kerjanya hanya mengkritik pemerintah tanpa melihat banyak hal baik di baliknya. Contoh kasus soal dana kelurahan. 

Pemberian dana tersebut diberikan sebagai bentuk keadilan antara desa dan kota dan telah masuk dalam RAPBN 2019. 

Namun, sejumlah politikus melihat pengucuran dana kelurahan tersebut sebagai bagian untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi jelang Pilpres 2019.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 26 Oktober 2018:

Para Paspampres harus menjamin keamanan dan keselamatan keluarga presiden. Mereka mesti terus berada di samping Kaesang, walaupun kadang putra Jokowi itu tak ingin dikawal.

Sebagai anak muda, Kaesang Pangarep banyak memiliki kegiatan yang bersifat pribadi. Di saat itu dia meminta untuk tidak dikawal Paspampres supaya bisa leluasa.

Namun ternyata, Paspampres tetap mengikuti meski sudah diwanti-wanti. Salah satu anggota Paspampres, Angling Darmo bercerita pernah ketahuan saat membuntuti Kaesang jalan-jalan pribadi.

Selengkapnya...

Sontoloyo, sebutan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada para politikus yang kerjanya hanya bisa mengkritik pemerintah tanpa mau melihat manfaatnya.

Jokowi juga memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap politikus sontoloyo yang dapat mempengaruhi orang lain.

Kemarahan Jokowi ini dipicu oleh munculnya penolakan terhadap rencana pemerintah memberikan dana bagi kelurahan. Namun, sejumlah politikus melihat pengucuran dana kelurahan itu sebagai hal yang berbeda.

Selengkapnya...

Polisi menemukan pemilik bendera yang dibakar di Garut, Jawa Barat, saat Hari Santri Nasional pada Senin 22 Oktober 2018.

Saat dimintai keterangan, pria bernama Uus Sukmana itu menyebut bahwa bendera yang dibawa dan dikibarkannya itu memang bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurut Kabareskrim Polri Irjen Arief Sulistyanto Uus sengaja datang di acara Hari Santri Nasional dan mengibarkan bendera HTI. Dia diketahui membeli bendera tersebut melalui media sosial Facebook.

Selengkapnya...

Saksikan video pilihan di bawah ini: