Percakapan Terakhir Ayah dan Istri Korban Lion Air JT 610 Jatuh

Di dalam foto, Deryl memakai masker bewarna hijau dengan kaos abu-abu dilengkapi jaket jeans.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Okt 2018, 21:01 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 21:01 WIB
Melihat Sisa Barang Penumpang Lion Air Jatuh
Tim penyelamat mengumpulkan barang korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/10). Barang-barang penumpang dikumpulkan di Posko Basarnas Jakarta International Container Center II. (RESMI MALAU/AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Didik Setiawan, ayah Deryl Fida Febrianto (22), korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, mengaku percakapan terakhir dengan anaknya kemarin malam. Setelah itu tak ada kontak lagi, hingga dikabarkan hilang dan tidak bisa dihubungi.

"Tadi malam kontak. Dia kerja pelayaran. Sampai sekarang tidak bisa dihubungi, kami harap dia dapat selamat," tutur Didik didalam rumahnya yang berlokasi di Simo Pomahan Baru, Surabaya, Senin (29/10/2018).

Didik mengungkapkan, mendapatkan kepastian anaknya berada di pesawat tersebut setelah melihat manifest atau daftar penumpang atas nama Deryl Fida Febrianto (22), warga Simo Pomahan Baru No 67 Surabaya.

"Di list data penumpang ada anak saya. Saya tahunya mendengarkan radio. Kalau pesawat Lion Air JT 610 alami lost contak. Saya lihat WA anak saya tiketnya itu. Waduh ini penerbangan anak saya," kata Didik.

Sementara itu, istri korban, Lutfiyani Eka Putri (23) mengaku melakukan percakapan terakhir dan mendapat kiriman foto dari sang suami ketika pesawat akan terbang.

Di dalam foto, Deryl memakai masker bewarna hijau dengan kaos abu-abu dilengkapi jaket jeans. Tak hanya sekali, dua kali swafoto alias foto selfie tersebut dikirim. Tepatnya pukul 06.16 WIB. 

"Saya tanya ke suami, kok gak pakai baju bagus? Dia jawab, saya pakai baju tentara (abu-abu) ini. Percuma pakai baju bagus-bagus," kata Lutfiyani.

Lutfiyani melanjutkan ceritanya. Setelah mengunduh foto itu, ia pun menanyakan ke sang suami kenapa tak segera mematikan ponselnya. Deryl menjawab, kalau sudah terbang pasti tidak akan terbalas lagi.

"Ya saya jawab ya sudah kalau gitu gak apa apa, dan itu ternyata hp-nya sudah off," katanya.

Tak lama setelah itu, dia pun mendengar hp-nya berdering berulang kali. Ternyata ada telepon dari mertuanya.

"Saya langsung ditanya nomor penerbangan Mas Deryl. Saya kan gak paham. Saya ingat kalau Mas Deryl kirim foto tiketnya. Saya lihat itu Lion Air JT610. Akhirnya saya lihat TV. Ada berita itu (kecelakaan pesawat)," katanya lalu terdiam.

Mengetahui berita di televisi, keluarga Deryl dan Lutfiyani langsung bertolak ke Bandara Juanda Surabaya. Mereka menanyakan kejelasan informasi yang ada.

"Tapi tadi saya gak ikut. Saya gak kuat. Keluarga yang ke sana," ungkapnya dengan raut wajah lesu.

Urusan Pekerjaan

Dengan nada yang semakin lirih, Lutfiyani mengaku bahwa sang suami memang berada di Jakarta karena urusan pekerjaan. Malam sebelumnya, kata dia, sang Deryl sempat mengirim foto ke dirinya.

"Dia kirim foto dan bilang, ini sedang makan sate sama teman-teman di mess, aku yang belikan. Karena besok itu mau perpisahan sama temannya. Kan berangkat ke Pangkal Pinang duluan," terangnya.

Lutfiyani pun sempat menanyakan kepada Deryl soal pekerjaan sesampai di Pangkalpinang. Maklum, Deryl baru saja mendapatkan kontrak pekerjaan di sebuah perusahaan pelayaran.

"Saya malah dikasih nomor telepon sama Mas Deryl. Disuruh telepon namanya Pak Alex," katanya. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya