Liputan6.com, Jakarta - Pascajatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018, membuat Pantai Tanjung Pakis ramai dikunjungi warga lokal serta dari daerah lainnya.
Sebelum peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air, Pantai Tanjung Pakis merupakan tempat wisata keluarga yang murah meriah dan belum banyak dikenal. Untuk masuk kawasan itu saat libur akhir pekan maupun hari besar, tarif masuk yang dikenakan hanya sebesar Rp 10.000.
Namun, setelah adanya musibah pesawat jatuh, Pantai Tanjung Pakis seolah menjadi magnet baru di wilayah utara Karawang. Lokasi ini ramai dikunjungi warga, terutama untuk melihat proses pencarian pesawat dan korban.
Advertisement
Dampak positif dari banyaknya pengunjung juga dirasakan para pemilik warung penyaji kuliner khas pantai yang mulai mengais rezeki.
"Sebelum peristiwa jatuhnya pesawat jarang pendatang, namun dalam tiga hari terakhir cukup lumayan laris," kata Kusnadi, seorang pemilik warung di Tanjung Pakis, Rabu (31/10/2018).
Pantai Tanjung Pakis terletak di Desa Pakisjaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Daerah ini merupakan kawasan hilir Sungai Citarum yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Dari pusat Kota karawang, pantai ini berjarak sekitar 60 kilometer.
Daerah ini merupakan sedimentasi yang akhirnya membentuk tanjung. Pantai ini dalam pengelolaannya kurang digarap secara profesional sehingga terkesan kumuh dengan kondisi air keruh berwarna kecokelatan.
"Biasanya, pantai hanya ramai pada akhir pekan, libur sekolah, dan hari raya. Padahal, lokasi ini menjadi unggulan pariwisata warga sekitar," tutur Kusnadi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Akses Jalan Bagus
Untuk menuju kawasan Pantai Tanjung Pakis bisa menggunakan roda dua, roda empat bahkan bus pariwisata karena ditunjang dengan infrastruktur jalan cukup lumayan bagus menggunakan kontruksi beton.
"Sepanjang ruas jalan menuju kawasan pantai Tanjung Pakis, infrastruktur jalan bagus, bisa dilalui bus," kata Camat Pakisjaya Irlan Suharlan.
Dia mengatakan, akses jalan dalam setahun terakhir cukup lumayan bagus dengan kontruuksi beton. Sebelumnya rusak parah karena masih menggunakan aspal curah sehingga kawasan pantai sepi hanya ramai pada saat libur hari besar .
"Dalam pembangunan infrastruktur jalan setahun terakhir mengalami peningkatan bagus, walaupun tidak terlalu lebar," jelas Irlan.
Â
Â
Advertisement