Liputan6.com, Jakarta - Polsek Penjaringan Jakarta Utara diserang seorang pria bergolok dan pisau babi. Seorang polisi pun mengalami luka ringan di bagian tangan.
Peristiwa itu terjadi, pukul 01.35 WIB, Jumat (9/11/2018). Namun, Kapolsek Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar menegaskan, peristiwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan jaringan teroris.
Dia menjelaskan, pelaku berinisial R nekat menyerang Polsek Penjaringan karena depresi. Dia putus asa dan berniat menghakhiri hidup.
Advertisement
"Pelaku depresi tidak tahan sama tekanan hidup. Bunuh diri secara langsung tidak berani, maunya tetep ditembak sama polisi," ucap dia.
Rachmat melanjutkan, pelaku kemudian merencanakan aksinya di Polsek Penjaringan. "Sudah direncanakan. Pelaku sudah buat surat terakhir," ucap Rachmat.
Saat itu, pelaku datang ke Polsek Penjaringan memakai jaket hitam, celana panjang. Dia membawa tas ransel dan senjata tajam. Harapan polisi akan menembak mati.
"Pelaku bawa golok buat nakut-nakutin doang, karna dia ngelewatin polisi yang enggak bawa senjata. Jadi dia nyari polisi yang bawa senjata, lalu sama polisi ditembak tangannya, dia tetep pengen mati," tutup Rachmat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kronologi
Penyerangan ini bermula saat seorang pria yang mengenakan jaket hitam-merah memarkir sepeda motornya di luar gerbang Polsek Penjaringan.
Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Polsek Penjaringan Brigadir Pol Sihite kemudian menyapa pria yang kemudian diketahui berinisial R itu.
Bukannya menjawab, pelaku justru menyerang polisi tersebut dengan menggunakan sebilah golok dan pisau babi. Namun, dia berhasil menghindar dan meminta bantuan rekannya yang sedang berjaga di SPK.
"Lalu pelaku mengejar dan menuju ke lobi SPK kemudian Kepala SPK/korban berusaha melawan pelaku dan pelaku terus menyerang dengan berteriak Allahu Akbar...Allahu Akbar," kata Kapolsek Penjaringan, AKBP Rachmat, kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat.
Tak sampai di situ, pelaku kemudian melempar pisau babi yang ada di tangan kirinya dan masih memegang golok di tangan kanannya sambil menyerang anggota Polsek Penjaringan.
"Korban terjatuh terkena sabetan golok pelaku dan mengenai tangannya menimbulkan luka ringan kemudian pelaku mengejar salah satu petugas polisi ke belakang ruang Reskrim dan ruang PPA yang kemudian petugas Reskrim yang sedang berada di ruang PPA melihat pelaku mengejar petugas. Lalu pelaku berbalik dan menyerang anggota Reskrim yaitu Aipda Dedi Raharjo dan Aipda Giyarto yang ada di ruang PPA sambil berteriak Allahu Akbar...Allahu Akbar...," ujar Rachmat.
Pelaku juga memecahkan pintu kaca ruangan dengan golok yang dipegangnya dan tetap menyerang Aipda Dedi dan Aipda Giyarto. Aipda Giyarto, kata Rachmat, berusaha meredam pelaku. Namun, pelaku tetap menyerang dan terus meneriakkan takbir.
Aipda Giyarto kemudian memberikan tembakan peringatan. Meski demikian, pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan. Aipda Giyarto lalu melumpuhkan pelaku dengan menembak pangkal lengan pelaku, sehingga golok yang dipegang pelaku terlempar dan pelaku dapat diamankan.
"Polisi sudah memeriksa yang bersangkutan. Juga dalami identitas dan cek CCTV. Petugas juga sudah mendatangi dan geledah rumah yang bersangkutan," kata Rachmat.
Advertisement