Mungkinkah Air Laut di Tanjung Priok Bisa Sampai Bundaran HI?

Agar tidak terjadi, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan antisipasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 22 Nov 2018, 11:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 11:17 WIB
20160103-Warga Jakarta Banjiri Hari Pertama CFD
Warga melakukan aktifitas saat Car Free Day di sekitar Bunderan HI, Jakarta, Minggu (3/1/2016). Minggu pertama Tahun baru 2016 car free day ramai dipadati warga Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendrawan mengakui jika permukaan tanah di Jakarta terus menurun. Hal ini dikatakan Teguh saat menanggapi ucapan calon presiden Prabowo Subianto yang menyatakan air laut di Tanjung Priok akan tiba di Bundaran HI pada 2025.

"Karena penggunaan air tanah," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Teguh Hendrawan, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (22/11/2018).

Sebagai solusinya, menurut Teguh, Pemprov terus membatasi penggunaan air tanah dan memperluas penggunaan air pipa.

Selain itu, pihaknya juga akan mengurangi aliran air yang berujung ke laut. Apabila aliran sungai atau banjir kembali ke laut, maka hal itu membuat permukaan laut kian meninggi dan memperparah penurunan muka tanah Ibu Kota.

"Air kiriman bogor, hujan lokal tidak dikelola dan ke laut, Pak Gubernur bilang jangan sampai terjadi lagi. Bagaimana mengelola air hujan di tengah dan dikelola sebagai air baku," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siapkan Antisipasi

Gubernur Anies memastikan pihaknya telah menyiapkan antisipasi ancaman banjir Jakarta.

"Saya enggak komentar soal ramalan, saya menyiapkan tentang program yang memang sudah direncanakan pemerintah. Itu tugas saya," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Salah satu antisipasi yang dimaksud Anies adalah bersama pemerintah pusat membangun National Capital Integrated Coastal Development (NCID) atau tanggul laut raksasa.

"Mengapa di sana dibangun program NCICD dengan pemerintah pusat? Untuk tanggul yang berada di pantai, dan itu akan kami teruskan, kami akan tuntaskan. Harapannya untuk menjaga, mengamankan," ujar dia.

Solusi lain adakah melarang penyedotan air yang menyebabkan turunnya permukaan tanah dan membangun drainase vertikal secara masif.

"Harapannya saat musim penghujan kita membantu mengisi tanah-tanah kita dengan air yang cukup," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya