Sudin LH Pulau Seribu Bersihkan Ratusan Kubik Kerikil Erupsi Gunung Anak Krakatau

Surya menyatakan pihaknya sudah menerjunkan puluhan petugas ke lokasi temuan material Gunung Anak Krakatau.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Des 2018, 12:07 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 12:07 WIB
Penampakan jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau yang tertangkap kamera satelit NASA pada 24 September 2018 (NASA)
Penampakan jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau yang tertangkap kamera satelit NASA pada 24 September 2018 (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Anak Krakatau mengeluarkan material yang kini sudah sampai di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Koordinator Pesisir Lingkungan Hidup Pulau Seribu Surya Ismail menyatakan perairan dua pulau yakni Pulau Harapan dan Pulau Kepala dipenuhi material Gunung Anak Krakatau berupa kerikil.

Sejak kerikil Gunung Anak Krakatau datang pada 26 Desember kemarin, pihaknya sudah membersihkan ratusan kubik krikil dari permukaan air.

"Sudah ratusan kubik diangkut," katanya saat dihubungi, Sabtu (29/12/2018).

Surya menyatakan pihaknya sudah menerjunkan puluhan petugas ke lokasi temuan material Gunung Anak Krakatau.

“Pulau Harapan ada 13 petugas Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan 12 petugas PPSU. Pulau Kelapa ada 19 petugas Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu dan 12 petugas PPSU,” ujarnya

Ia menargetkan pada tahun baru semua kerikil Gunung Anak Krakatau di perairan sudah bersih. “Target kita tahun baru bisa beres, mudah-mudahan tidak ada (erupsi) lagi,” ucapnya

 

Kerikil Sebesar Kacang Ijo

Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Dari ketinggian Gunung Anak Krakatau terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan kolom abu tebal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Surya juga menyebut kerikil yang ada di sekitar Pulau sebesar biji kacang hijau yang datang melalui perairan dan bukan lewat udara.

“Datang dari tanggal 26 pagi, sudah tiga hari. Ini pecahan kerikil seperti kacang hijau terapung di laut bukan dari udara,” ujarnya

Meski dikepung banyak krikil, Surya menyebut krikil itu tidak menggangu aktivitas warga maupun nelayan.

“Kerikil terus terang enggak mengganggu, nelayan juga enggak (terganggu) nelayan terganggu dengan ecek gondok,” tandasnya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya