Pergantian Tahun, Pemprov Banten Gelar Istigasah di Lokasi Tsunami

Wahidin menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mempersiapkan segala keperluannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2018, 07:49 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 07:49 WIB
Pengungsi Tsunami Anyer di Lapangan Futsal
Warga korban Tsunami Anyer mengungsi di lapangan futsal Labuan, Banten, Minggu (23/12). Akibat adanya pengungsi, petugas medis dan Dinas Sosial dikerahkan untuk menangani pengungsi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Serang - Pemprov Banten akan menggelar istigasah di lokasi bencana tsunami Selat Sunda pada malam pergantian Tahun Baru 2019.

"Kita meminta kepada Allah untuk diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana," kata Gubernur Banten Wahidin Halim, di Serang, Minggu 30 Desember 2018.

Wahidin menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mempersiapkan segala keperluannya. Wahidin dan wagub Andika Hazrumy dan sejumlah jajaran pejabat Pemprov Banten akan hadir dalam istigasah tersebut.

"Kita berdzikir dan berdoa. Memohon terus kepada Allah agar diberikan keselamatan. Dan kita hadir bersama dengan warga yang terkena bencana," katanya dilansir dari Antara.

Agenda istigasah pada malam tahun baru tersebut adalah pembacaan alquran, zikir, dan sambutan.

Pemprov Banten akan menyediakan buku surat Yasin dan buku doa ukuran kecil untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir.

Menurutnya, digelarnya istigasah pada perayaan malam pergantian tahun baru ini, bertujuan memohon kebaikan, keberkahan dan keselamatan untuk pemerintah dan masyarakat Provinsi Banten.

Selain itu, doa dan zikir bersama ini supaya diberikan kelancaran dalam proses tanggap darurat penanganan tsunami Selat Sunda dan dampak-dampaknya cepat dipulihkan.

Wahidin berharap, istigasah yang digelar di tempat pengungsian para korban tsunami ini, bisa diikuti oleh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Provinsi Banten ini untuk menggelar acara yang sama.

"Ya kita menghiasi perayaan pergantian malam tahun baru nanti itu dengan berdoa, dan berbagai amalan zikir, ini kan lebih positif ketimbang kita hura-hura, dan nantinya mendapat murka Allah," katanya.

Provinsi Banten pada Sabtu 22 Desember malam dilanda tsunami dan gelombang tinggi. Sampai  28 Desember 2018 pukul 24.00 WIB data BPBD Provinsi Banten menyatakan, 309 orang meninggal sebanyak 757 orang luka-luka dan 9 orang hilang, dan 39.425 orang mengungsi. 

Sedangkan kerugian material mencapai 602 rumah rusak, 14 hotel rusak, 85 unit kendaraan roda empat rusak, 14 unit kendaraan roda dua, 60 warung kuliner, 215 gazeebo, 44 unit perahu.


Tanggap Darurat

Gubernur Banten, H Wahidin Halim telah menetapkan tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten mulai dari 27 Desember 2018 sampai dengan 9 Januari 2019.

Penetapan tersebut termaktub dalam Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang Penetapan Status tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten.

Keputusan tersebut merujuk pada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 362/Kep.425/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Pandeglang dan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.504-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Serang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:          

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya