Menhan Luncurkan Kapal Selam KRI Alugoro - 405, Apa Kecanggihannya?

Menhan mengatakan peluncuran kapal selam ini merupakan yang terbesar.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Apr 2019, 07:23 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 07:23 WIB
Kapal selam
Menhan Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam KRI Alugoro - 405 di Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, surabaya - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji meluncurkan alutsista kapal selam Diesel Electric Submarine U20911400 produksi PT PAL Surabaya, yang diberi nama KRI AIugoro-4OS.

"Peluncuran kapal selam ini merupakan peluncuran terbesar antara investor dan PT. PAL Indonesia dan transfer teknologi guna meningkatkan kinerja PT. PAL Indonesia sehingga mampu membuat Kapal Selam secara mandiri," tuturnya pada acara Launching Ceremony & Ship Naming di Dermaga Fasilitas Kapal Selam, PT PAL Ujung Surabaya, Kamis (11/4/2019).

Ryamizard menuturkan, perkembangan industri Indonesia merupakan kemajuan bangsa Indonesia dalam membuat Alutsista modern sehingga kehadirannya dapat menjaga kedaulatan bangsa Indonesia, khususnya menambahkan kekuatan TNI AL dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia.

"Pertahanan Indonesia sudah masuk ke urutan ke 10 besar di dunia, mengharapkan dengan masuknya kapal selam ini dapat memberikan efek besar terhadap pertahanan di mata dunia," katanya.

Menhan menegaskan, Indonesia merupakan negara kemaritiman terbesar di dunia, yang memiliki SDA yang banyak, ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang berkomitmen untuk membangun negara maritim di Indonesia.

"Semoga ke depannya Indonesia terus meningkatkan kerja sama dengan negara luar dan terus meningkatkan alutsistanya sendiri dan dapat menjual alutsistanya ke negara-negara tetangga," ucapnya.

 

Beroperasi di Seluruh Wilayah

Kapal Selam
Menhan Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam KRI Alugoro - 405 di Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Menhan juga menyampaikan, kapal selam Alugoro-405 akan beroperasi di seluruh perairan Indonesia. Kapal ini merupakan kapal selam ketiga yang dibuat oleh PT PAL bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan.

Dua kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan dan saat ini telah dioperasikan. Dua kapal selam itu adalah KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404. Sementara Alugoro-405 dibangun di PT PAL Indonesia.

"Ini yang ketiga yang kita buat dan masih dibantu oleh alih teknologi Korea Selatan. Kemudian yang kelima nanti tanpa bantuan Korea. Nanti bisa buat sendiri untuk dijual. Untuk anggaran 1.140 juta dollar dapat tiga. Ini anggaran kapal yang ketiga ini," ujannya.

Menurutnya, tidak semua negara bisa membuat kapal selam. Untuk di kawasan Asean saja, hanya Indonesia yang mampu membuat. "Tidak semua punya kapal selam, tidak semua negara punya kapal selam. Kita sudah bisa membuat. Different effect-nya sudah jelas," katanya.

Menhan menjelaskan, spesifikasi kapal selam Alugoro ini mempunyai panjang 61,3 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah permukaan air dan mampu berlayar lebih dari 50 hari serta dapat menampung lebih dari 40 kru. "Ini kapal selam menggunakan teknologi terkini dan keunggulan lainnya peperangan di bawah permukaan," ujarnya.

Alutsista kapal selam KRI Alugoro-405 ini akan diserahterimakan kepada TNI Angkatan Laut. Nama Alugoro diambil dari nama sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan Prabu Baladewa. Senjata tersebut berupa Gada yang digunakan oleh para ksalria atau bangsawan lainnya.

Kekuatan senjata ini adalah dengan sekali pukul dapat menghancurkan kepala orang yang dipukulnya. Senjata ini dianggap sakti karena pemberian dari dewa yaitu Batara Guru, sebagai hadiah pada waktu menikah dengan Dewi Erawati.

Berbeda dengan KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404. KRI Alugoro-405 adalah kapal selam pertama yang dirakit secara lokal di fasilitas PT PAL Surabaya.

Hal tersebut merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan terutama PT PAL dalam rangka proses alih teknologi menuju kemandirian produksi dalam negeri di bidang teknologi pengembangan alutsista TNI.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya