Liputan6.com, Bandung - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mahfud Md mengatakan Indonesia telah beberapa kali mencoba mengganti ideologi Pancasila. Namun hingga kini rakyat masih meyakini Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Mahfud Md, sejak lahirnya Pancasila, berbagai pihak telah mencoba untuk mengubah dan menguji kebenarannya. Salah satunya melalui pemberontakan.
Baca Juga
"Dulu yang menolak itu DI TII dan Permesta. Tapi Pancasila selalu menang dalam ujian, rakyat ingin negara tidak beralih ideologi," kata Mahfud di depan ratusan mahasiswa ITB, Bandung, Rabu (24/4/2019).
Advertisement
Pada tahun 1999, kata Mahfud, upaya mengganti Pancasila dengan ideologi khilafah kembali terjadi melalui jalur pemilu yang saat itu diikuti oleh 48 partai politik.
"Tahun 1998 Pak Harto (Suharto) jatuh dan ada usulan Pancasila diganti. Dari 48 partai yang ikut pemilu tahun 1999, yang menghendaki Pancasila diganti hanya 13 persen, sisanya masih ingin Pancasila. Tapi dari 13 persen ada yang hanya menunggangi, sehingga yang ingin Indonesia menjadi negara Islam nggak sampai 9 persen," ucap Mahfud Md.
Lewat Jalur Konstitusional
Bahkan saat ini, Mahfud mengatakan masih ada sebagian rakyat Indonesia yang ingin mengubah ideologi Pancasila agar menjadi negara Islam. Mahfud menilai hal itu wajar namun hanya bisa dilakukan melalui jalur konstitusional.
Meski begitu, Mahfud optimistis Pancasila tidak akan bisa diganti oleh ideologi apa pun. Menurut dia, Indonesia bisa maju karena menjunjung semboyan Bhineka Tunggal Ika.
"Kalau mau (mengganti ideologi Pancasila) ya, ikut pemilu. Tidak usah pakai tindakan radikal. Lewat pemberontak kalah, lewat jalur pemilu kalah, lalu mau dengan cara apalagi untuk menganti Pancasila?” ujar dia.
Reporter: P. Aditya Prakasa
Advertisement