Liputan6.com, Jakarta - Kondisi kesehatan RA (22), bomber Pos Polisi Kertasura, Jawa Tengah suudah mulai membaik. Namun, polisi belum bisa menginterogasi RA.
"Untuk kasus bom Kartasura saat ini memang kondisi tersangka dalam kondisi yang cukup stabil. Kesehatannya cukup membaik, namun demikian belum bisa dimintai keterangan secara full," ungkap Kepala Biro Penerangan Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6/2019).
Dedi tidak menjelaskan secara rinci, alasan penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang belum bisa menginterogasi RA. Namun, ia memastikan, penyidik terus memantau perkembangan kondisi kesehatan RA.
Advertisement
"Barusan tim Densus 88 pagi ini meminta keterangan namun belum full menjelaskan,"Â ucap Dedi.
Sementara Dedi mengungkapkan bahwa penyidik mengalami hambatan saat memeriksa dokumen dan data dari telepon genggam milik RA. Sebab, saat disita, telepon genggam milik RA sudah rusak.Â
"Handphone yang bersangkutan sudah dirusak, sehingga dari lab digital forensik kita sedikit mengalami hambatan," ujar Dedi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bom Bunuh Diri
Sebelumnya, upaya teror bom bunuh diri terjadi di Pos Polisi Kartasura, Jawa Tengah pada Senin 3 Juni 2019 lalu.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ledakan yang terjadi di pos polisi Kartasura diduga bom bunuh diri. Adapun pelakunya dalam kondisi kritis.
"Satu orang jadi korban juga pelaku," kata Rycko di lokasi kejadian, Selasa 4 Juni 2019 lalu.Â
Menurut Rycko, polisi menemukan beberapa bahan peledak dari pelaku. "Bahan-bahan peledak itu menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki. Korban saat ini kritis," kata Rycko.
Beruntung tak ada korban tewas dalam perisiwa ledakan bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura.
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement