Liputan6.com, Jakarta: PT. Trimarga Rekatama yang juga penyuplai pesawat Sukhoi di Indonesia memohon maaf atas perubahan jumlah penumpang yang ikut dalam "Joy Flight" Sukhoi Superjet 100. Permohonan maaf ini disampaikan Konsultan bisnis development PT. Trimarga Rekatama , Sunaryo.
Perubahan data penumpang yang sebelumnya berjumlah 50 orang, kemudian berubah menjadi 48 orang kemudian diralat lagi menjadi 47 orang dan terakhir diralat menjadi 45 orang tersebut dikarenakan data manifest terbawa oleh petugas yang juga berada di dalam pesawat nahas tersebut.
"Kalau saya mendapatkan informasi akan saya konfirmasi perubahan ini karena keterbatasan saya karena data manifest dibawa teman saya terbang. Sebagaian sudah kita telepon, tapi tak ada jawaban. Kita belum semua telepon, jadi kami mohon maaf," kata Sunaryo saat jumpa persnya di Ruang Crisis Center Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5)
Saat ini pihaknya masih menunggu informasi terbaru dari tim Basarnas terkait evakuasi korban. Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini Tim SAR telah sampai di lokasi jatuhnya pesawat buatan Rusia itu di kawasan Gunung Salak untuk melakukan proses evakuasi dari para korban.(MEL)
Perubahan data penumpang yang sebelumnya berjumlah 50 orang, kemudian berubah menjadi 48 orang kemudian diralat lagi menjadi 47 orang dan terakhir diralat menjadi 45 orang tersebut dikarenakan data manifest terbawa oleh petugas yang juga berada di dalam pesawat nahas tersebut.
"Kalau saya mendapatkan informasi akan saya konfirmasi perubahan ini karena keterbatasan saya karena data manifest dibawa teman saya terbang. Sebagaian sudah kita telepon, tapi tak ada jawaban. Kita belum semua telepon, jadi kami mohon maaf," kata Sunaryo saat jumpa persnya di Ruang Crisis Center Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5)
Saat ini pihaknya masih menunggu informasi terbaru dari tim Basarnas terkait evakuasi korban. Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini Tim SAR telah sampai di lokasi jatuhnya pesawat buatan Rusia itu di kawasan Gunung Salak untuk melakukan proses evakuasi dari para korban.(MEL)