Pro dan Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet

Larangan iklan rokok di internet dinilai efektif mengurangi jumlah perokok pemula. Di sisi lain berdampak pada industri rokok dan periklanan.

oleh Anri Syaiful diperbarui 29 Jun 2019, 09:03 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 09:03 WIB
Banner Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Banner Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Pro dan kontra pemblokiran ataupun larangan iklan rokok di internet mengemuka dalam dua pekan terakhir. Polemik mencuat setelah adanya pemblokiran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemkominfo.

Pemblokiran dan larangan iklan rokok di internet oleh Kemkominfo menindaklanjuti permintaan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pada 10 Juni 2019. Alasannya untuk mereduksi konsumsi rokok pada anak-anak.

Di satu sisi, pemblokiran itu dinilai efektif mengurangi jumlah perokok pemula. Namun, di sisi berbeda, pemblokiran total dianggap akan merugikan pelaku usaha industri hasil tembakau dan juga publik.

Apa dampak larangan iklan rokok di internet? Berapa persentase perokok anak hingga remaja di Indonesia? Simak dalam Infografis berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video Pilihan


Infografis

Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet
Infografis Pro-Kontra Larangan Iklan Rokok di Internet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya