Liputan6.com, Jakarta - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Indriyanto Seno Adji menyebut sudah 72 orang yang mendaftar sebagai capim KPK jilid V. Jumlah 72 pendaftar ini terhitung sejak Senin, 17 Juni 2019 hingga 28 Juni 2019.
"Pendaftaran Capim KPK per tanggal 17 hingga 28 Juni, jumlah pendaftar 72 orang," kata Indriyanto saat dikonfirmasi, Sabtu (29/6/2019).
Baca Juga
Menurut Indriyanto, 72 pendaftar tersebut dari berbagai latar belakang berbeda. Yang terbanyak adalah dosen dengan jumlah 18, serta unsur pengacara di bawahnya, yakni 17 pendaftar.
Advertisement
"(Pendaftar dari unsur) korporasi sembilan orang, Polri tiga orang, auditor dua orang, jaksa dan hakim satu orang, serta unsur lainnya 22 orang," kata dia.
Dia mengatakan, sejauh ini belum ada calon peserta seleksi yang berasal dari unsur KPK dan TNI. Indriyanto mengatakan, identitas para pendaftar masih belum bisa dipublikasi.
"Untuk unsur TNI dan KPK belum ada (yang mendaftar)," kata Indriyanto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pansel KPK Keliling Daerah
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan (KPK) akan berkeliling ke delapan daerah untuk menjaring komisioner lembaga antirasuah periode 2019-2023. Masing-masing anggota Pansel berangkat ke Pontianak, Bandung, Malang, Surabaya, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Semarang.
"Ke daerahnya ini dilakukan serentak pada tanggal 19 Juni 2019," ujar anggota Pansel Diani Sadia di Gedung Kementerian Sekretaris Negara Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Diani menjelaskan, pemilihan delapan daerah ini adalah hasil kerjasama Pansel KPK dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII). Nantinya, Pansel akan mendiskusikan calon yang telah dijaring dengan para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Nanti akan membahas bersama-sama, karena disana akan diskusi dengan teman-teman perguruan tinggi, LSM, dan tentu media," jelasnya.
Sementara itu, anggota Pansel KPK lainnya, Al-Araf menyebut kunjungan ke delapan daerah merupakan salah satu upaya guna mendapatkan calon pimpinan KPK yang berkompeten. Dia juga meminta masukan dari masyarakat untuk mendapatkan komisioner KPK yang lebih baik dari periode sebelumnya.
"Sosialisasi ke daerah upaya aktif agar terdapat kandidat yang punya kapasitas kompentesi transparansi dari proses itu," ucap Direktur Imparsial itu.
Advertisement