PPP Sebut Jokowi Masih Hitung Untung Rugi Gabungnya Oposisi

Jokowi kata Arsul, mempertimbangkan masuk tidaknya oposisi demi kelancaran program.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2019, 08:59 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 08:59 WIB
Bersama Ma"ruf Amin, Jokowi Sampaikan Pidato Visi Indonesia
Presiden RI terpilih 2019-2014, Joko Widodo saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kab Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019). Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja serta Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma’ruf Amin. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih melakukan kalkulasi apakah partai oposisi bergabung atau tidak. Jokowi, menurutnya menghitung biaya dan keuntungan mengambil partai oposisi.

"Tentu yang paling penting semua akan dihitung, cost and benefitnya akan dihitung," ujar Arsul di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Jumat malam 26 Juli 2019.

Jokowi kata Arsul, mempertimbangkan masuk tidaknya oposisi demi kelancaran program. Sehingga, menghitung apa yang bakal menjadi rintangan.

Salah satu yang dihitung Jokowi adalah apakah Gerindra bergabung atau tidak menjadi rintangan menjalankan program kerjanya.

"Itu antara lain hal-hal yang saya yakin dipikirkan Pak Jokowi," kata Arsul.

Partai koalisi, menurut Arsul sudah menyerahkan kepada Jokowi sepenuhnya. Partai tidak tahu bagaimana keputusan final Jokowi nanti terkait penambahan anggota oposisi.

"Belum ada menurut saya sesuatu yang benar-benar final itu akan jadi sikap soal terbuka atau tertutup," kata Arsul.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Kerja Sama di Parlemen

Sekjen Parpol Koalisi Jokowi-Ma'ruf
Sekjen parpol Koalisi Jokowi-Ma'ruf menghadiri rapat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di Gedung KPU. (Lizsa Egeham)

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan opsi kerja sama partai nonkoalisi akan dibuka luas. Kerja sama dengan oposisi itu dilakukan di parlemen.

"Kerja sama politik nonkabinet akan dibuka dengan luas karena menjadi kewajiban seluruh parpol di parlemen untuk mengawal kebijakan yang baik untuk pembangunan negara," ujar Plate di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Jumat 26 Juli 2019.

Plate menegaskan, koalisi tetap solid dan kuat. Kata dia, pimpinan partai politik dan sekjen sudah dalam satu frekuensi.

"Koalisi ini solid sehat dan kuat. Apalagi yang mau ditawarkan. Semua pimpinan parpol dan para sekjen dalam frekuensi yang sama dalam arah politik yang sama dalam kebijakan yang sama dan semuanya saling berbasis pada kepercayaan yang kuat," ujarnya.

Mereka berkomitmen bakal terus bersama mengawal pemerintahan Jokowi.

"Dan secara gotong royong untuk mengawal pemerintahan Pak Jokowi sampai berhasil dengan baik di akhir periodenya dengan meninggalkan legacy untuk negara, bangsa dan generasi berikutnya," ucap Plate.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya