Liputan6.com, Jakarta - 40 Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) mengikuti tahapan seleksi lanjutan. Menurut anggota Pansel Capim KPK, Hamdi Muluk, tes kali ini akan menyelami kepribadian para capim dengan menggunakan alat-alat metodologi psikologis.
"Hari ini sebenarnya masih bagian dari psychological assesement cuman metodenya berbeda," kata Hamdi di Gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).
Dalam tahap ini, lanjut Hamdi, para peserta tes akan dipetakan karakternya oleh pihak vendor konsultan psikologi. Hasil tes capim KPK hari ini nantinya akan dipetakan selama dua minggu. Untuk kemudian diserahkan kepada pansel.
Advertisement
Hamdi menyampaikan, ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh capim lembaga antikorupsi itu. Salah satunya ialah kepemimpinan dan juga integritas.
"Biasanya yang dilihat itu pasti leadership, sikap profesionalitas dalam bekerja, terus teamwork, strategi pengambilan keputusan. Apa orang ini agresif atau tidak," tutur Hamdi.
Selain itu, pansel capim KPK juga akan mencari pimpinan yang memiliki stabilitas emosional yang baik dan juga tahan banting dalam bekerja. "Kita mencari orang yang paling terbaik dari segi psikologis ya," imbuh Hamdi.
"Intelectual capacity itu kan kita ukur juga," lanjut Hamdi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wajib Paham Tugas
Tak kalah penting pula, kata Hamdi, pimpinan KPK mesti orang yang paham akan tugasnya. Mulai dari soal hukum, penelusuran penyidikan, penuntutan, dan hal-hal yang berkaitan dengan tugasnya sehari-hari.
"Kita gak boleh miss mas," katanya.
Kata Hamdi, orang-orang yang berprinsip atau teguh dalam pendirian, tidak mudah digertak amat dibutuhkan dalam KPK.
"Kita juga tidak ingin komisioner KPK mudah menyerah. Digertak dikit takut ya. Atau orang-orang yang emosionalnya labil," paparnya.
Advertisement