2 Lumba-Lumba Mati Diduga karena Tumpahan Minyak di Karawang

Lumba-lumba itu diduga mati karena tumpahan minyak yang mencemari laut sejak 12 Juli 2019.

oleh Abramena diperbarui 06 Sep 2019, 19:47 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 19:47 WIB
Lumba-lumba ditemukan mati di pesisir Pantai Pelangi, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang. (Liputan6.com/Abramena)
Lumba-lumba ditemukan mati di pesisir Pantai Pelangi, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Karawang - Dua lumba-lumba jenis dolpi ditemukan mati di pesisir Pantai Pelangi, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang. Lumba-lumba itu diduga mati karena tumpahan minyak yang mencemari laut sejak 12 Juli 2019.

Pegiat lingkungan hidup, Erik Ramdani menjelaskan, sudah dua kali lumba-lumba dengan spesies tersebut kali ditemukan nelayan di pesisir pantai Karawang. Saat ditemukan, lumba-lumba sudah membusuk dan terkubur pasir dengan kondisi penuh ceceran limbah minyak berwarna hitam.

"Saat ditemukan sudah membusuk, di pasir bercampur limbah minyak, " kata Erik, Karawang, Jumat (6/9/2019).

Erik menduga jenis lumba-lumba tersebut, mati terbawa arus gelombang setelah lemas saat melewati laut yang tercemar tumpahan minyak di Karawang. Saat mati dan membusuk, mamalia itu kemudian terdampar di pantai.

Penemuan lumba-lumba tersebut telah dilaporkan ke Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang (PSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Dugaan, matinya spesies lumba-lumba itu menghirup minyak. "ujar Erik.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Sedang Diteliti

Pencemaran di Pesisir Utara Karawang
Tumpahan limbah minyak mentah mencemari pesisir pantai utara Karawang. Akibatnya selain warna air laut berubah, bau tak sedap juga tercium di pantai Cemarajaya hingga Sedari, Kecamatan Cibuaya, Karawang. (Liputan6.com/ Abremana)

Menurut dia, bangkai lumba-lumba kepada pihak PSPL untuk memastikan penyebab kematian. PSPL, lanjut dia, akan menguji laboratorium mulai dari kulit, daging dan tulang guna mengetahui DNA, kandungan logam berat dan hidrokarbon.

"Kita sudah serahkan kepada pihak terkait, untuk diuji laboratorium apa penyebab kematian lumba-lumba tersebut, " kata Erik.

Sebelumnya, sambung dia, pada Agustus 2019 juga ditemukan lumba-lumba yang sama mengambang di perairan di Karawang. Lumba-lumba itu ditemukan dalam keadaan mati.

"Sebelumnya satu spesies ini juga ditemukan mati," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya