Sandiaga Nilai Pelayanan Kesehatan Warga Jakarta Masih Memprihatinkan

Sandiaga juga menyoroti sulitnya warga Jakarta mengakses ambulans dan mobil jenazah.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2019, 08:51 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 08:51 WIB
Diskusi Milenial Bareng Sandiaga Uno dan Anis Matta
Sandiaga Uno saat berbicara dalam acara diskusi milenial di kawasan Jakarta, Minggu (14/7/2019). Diskusi bertema ‘Sikap Milenial Pasca Pilpres 2019 & Peran Serta Milenial dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Industri Kreatif’. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyoroti pelayanan kesehatan di ibu kota. Menurutnya, pelayanan kesehatan untuk warga Jakarta masih terbilang memprihatinkan.

"Saya sangat prihatin melihat masih banyaknya masyarakat kurang mampu di Jakarta, yang masih belum terpenuhi pelayanan kesehatan yang layak," ujar Sandiaga dalam acara pembagian ambulans gratis di Jakarta, Sabtu 21 September 2019.

Dilansir Antara, Sandiaga menyebut potret buruknya pelayanan kesehatan salah satunya berada di rumah sakit. Pelayanan-pelayanan yang dinilai buruk itu terlihat dari antrean panjang pasien BPJS hingga kurangnya perawatan intensif bagi bayi, anak kecil, dan dewasa.

Ditambah lagi, masih kurangnya akses masyarakat terhadap mobil antar jemput bagi pasien gawat darurat atau ambulans dan mobil jenazah untuk orang meninggal.

"Saya percaya melalui pemberian ambulans ini akan dapat membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu. Masyarakat kurang mampu bisa menggunakan fasilitas tersebut jika ingin ke rumah sakit atau membawa jenazah pulang ke rumah," ujar Sandiaga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Viral Nenek Gendong Jasad Cucunya

Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Sebelumnya, seorang ibu yang menggendong jenazah bayinya dengan berjalan kaki di kawasan Cilincing, Jakarta Utara viral di media sosial. Belakangan diketahui, ibu tersebut adalah nenek dari cucu yang meninggal dunia setelah dilahirkan itu.

Nenek tersebut bernama Dian Islamiyati (36), dia menggendong jenazah cucunya dan berjalan kaki dari Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada siang bolong.

Sepeda motor yang ia tumpangi untuk pulang ke rumahnya di Kampung Malaka I, RT 07, RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tiba-tiba saja mogok kehabisan bensin.Dia terpaksa berjalan kaki dan motor tersebut didorong oleh keponakannya hingga SPBU.

Seorang polisi, Aiptu Wayan Putu yang sedang mengatur lalu lintas tiba-tiba datang. Dia pun langsung mendekati keponakan Dian yang saat itu sedang mendorong motornya yang kehabisan bensin. Wayan pun menanyakan alasan keponakan Dian mendorong motor.

"Akhirnya karena dengan adanya anak muda yang mendorong sepeda motor, kami sebagai kepolisian merasa curiga. Anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos, di sana ditanya sama anak buah kami," kata Wayan di Polda Metro Jaya, Rabu (18/9/2019).

Wayan pun mengajak Dian dan keponakannya ke pos polisi untuk mengajak istirahat sejenak. Saat itu,Wayan mulai menanyakan tujuan Dian dan alasannya menggendong jenazah cucunya di pinggir jalan.

Setelah mengetahui alasan Dian menggendong jenazah cucunya sambil berjalan kaki. Wayan pun langsung menawarkan bantuan dengan memberikan tumpangan mobil untuk mengantarkan Dian ke rumahnya.

Menurutnya, apa yang ia lakukan itu sudah mejadi bagian dari pelayanan masyarakat dari seorang anggota polisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya