Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai adanya kekecewaan sejumlah ormas, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terkait pemilihan 34 Menteri di Kabinet Indonesia Maju sebagai hal wajar.
Menurutnya, jumlah kursi menteri yang terbatas, sangat tidak memungkinan menampung seluruh perwakila ormas yang ada.
Baca Juga
"Kalau kecewa, saya pikir banyak yang kecewa. NU kecewa, Muhammadiyah kecewa, relawan-relawan kecewa. Ya karena memang tempatnya cuma 34. Tidak mungkin menampung semuanya,” ucap Ma’ruf Amin, dalam wawancara ekslusif bersama Direct Message Indosiar, Selasa (29/10/2019).
Advertisement
Dia pun berkelakar, mereka yang terpilih menjadi menteri selain karena keahliannya, juga karena nasib baik.
"Yang bisa masuk itu yang ada garis tangannnya aja jadi kalau emang gak ketampung enggak ada garis tangannya,” ucap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Bagi yang tidak puas dengan komposisi kabinet, Ma’ruf pun mengaku pihaknya melakukan komunikasi dan berupaya mencari jalan tengah. Salah satu jalan tengah yaitu posisi wakil menteri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wakil Menteri Langkah Kompromistis
Dia pun mengakui adanya jabatan wakil menteri merupakan bagian dari langkah kompromi untuk menempatkan sejumlah kalangan yang memberi kotribusi dalam memenangkan dirinya dan Jokowi di Pemilu 2019.
"Kita komunikasi lah, enggak mungkin keingingan untuk memasukan semua, enggak mungkin. Makanya ditambah wakil menteri, ada lagi diusulkan lagi, ada wakil waki menteri. nanti wakilnya itu terlalu banyak lagi,” ucap dia.
Advertisement