Liputan6.com, Jakarta - LRT Jakarta dipastikan akan beroperasi secara komersial pada 1 Desember 2019. LRT dengan panjang lintasan 5,8 kilometer ini akan dikenakan tarif flat sebesar Rp 5 ribu.
Kendati begitu, hingga saat ini LRT Jakarta yang melayani rute Pegangsaan Dua-Velodrome ini belum diresmikan.
Baca Juga
Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati mengatakan, peresmian hanyalah bentuk seremonial saja. Hal terpenting saat ini, kata Melisa yakni masyarakat dapat mengetahui bahwa LRT Jakarta telah beroperasi.
Advertisement
"Kita seremoni sudah berkali-kali, setiap acara kita juga undang media, kita umumkan ke masyarakat. Sebenarnya esensinya kan untuk memberitahu masyarakat bahwa ini sudah bisa digunakan," kata Melisa kepada Liputan6.com, Minggu (24/11/2019).
Dia menyebut LRT Jakarta sudah mulai beroperasi atau uji coba publik mulai 11 Juni 2019. Hingga 17 November 2019 kereta LRT Jakarta telah melayani kurang lebih 1 juta pelanggan.
"Untuk operasi komersial sifatnya hanya pengumuman dan sosialisasi saja," ucapanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan diundurnya peresmian LRT Jakarta hanya persoalan administrasi. Anies mengaku sudah berkomunikasi dengan BUMD pelaksana pembangunan LRT yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) serta Dinas Perhubungan (Dishub).
Menurut Anies, berdasarkan pembicaraan itu persyaratan administrasi memang membutuhkan waktu. "Ini masalah prinsip good governance supaya di kemudian hari tak ada masalah," ujar Anies.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Teknologi LRT
Awalnya, kereta yang didatangkan jauh-jauh dari Korea Selatan ini awalnya ditargetkan untuk menunjang kegiatan Asian Games 2018 yang berlangsung pada Agustus tahun lalu.
LRT adalah moda layanan transportasi penumpang yang beroperasi di atas rel ringan. Kendati kecepatan rata-ratanya sekitar 50 Km/jam, LRT Jakarta dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 90 Km/jam. Kereta LRT yang Jakarta merupakan buatan Hyundai Rotem dari Korea Selatan yang memiliki kelebihan, yakni menggunakan sistem articulated bogie.
Teknologi yang digunakan oleh LRT ini baru pertama kali diterapkan di Indonesia memungkinkan kereta dapat melaju dengan aman dan luwes, mengikuti kontur jalur trek di tikungan tajam.
LRT Diklaim dapat menghemat waktu berkisar 13-15 menit perjalanan dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Stasiun Velodrome, Jakarta Timur. Selain tentunya nyaman dan berstandar internasional.
Bila dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui skybridge dari Stasiun Velodrome menuju Halte Pemuda Rawamangun, kemudian diteruskan dengan naik bus Transjakarta ke Halte Dukuh Atas, akan memakan waktu sekitar 40 menit. Jadi bila diakumulasikan, total waktu perjalanan dengan integrasi LRT Jakarta dan bus Transjakarta dari Kelapa Gading sampai Dukuh Atas berkisar 55-60 menit.
Advertisement