Alasan Jokowi Tak Hadiri Harkodia di KPK: Bagi Tugas dengan Pak Ma'ruf

Jokowi hanya mengutus Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memenuhi undangan KPK.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2019, 11:52 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 11:52 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Penghapusan Penggunaan Merkuri
Presiden Jokowi berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/3). Rapat itu membahas mengenai penghapusan penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi absen atau tak menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang digelar di Gedung KPK, Jakarta, pada Senin (9/12/2019). Dia memilih menghadiri acara Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57 Jakarta.

Jokowi hanya mengutus Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memenuhi undangan KPK. Alasannya, Jokowi ingin memberikan kesempatan kepada Ma'ruf Amin untuk menyaksikan langsung acara puncak Harkodia.

"Setiap tahun saya hadir, hanya ini kan Pak Ma'ruf belum pernah ke sana, ya bagi-bagi lah masa setiap tahun saya terus," ungkap Jokowi di SMKN 57 Jakarta, Senin (9/12/2019).

Jokowi tak banyak bicara soal harapan KPK agar menghadiri acara Harkodia sekaligus membawa 'kado' peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ya enggak apa-apa menunggu, tapi yang hadir Pak Maruf," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Berharap Perppu

KPK Umumkan Empat Tersangka Baru Kasus E-KTP
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang usai menyampaikan keterangan terkait pengembangan kasus korupsi e-KTP di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/8/2019). KPK menetapkan empat tersangka baru sehingga hingga kini telah memproses 14 orang yang terlibat dalam kasus tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang berharap, Presiden Jokowi hadir pada acara puncak Harkodia. Tak sekadar datang, Saut menginginkan Jokowi membawa serta 'kado' perppu.

"Apakah (Presiden) datang, kita tidak tahu. Kalau datang bawa perppu itu keren. Kalau nggak jadi perppu bagaimana? Tidak keren," kata dia di Jakarta, Minggu, 8 Desember 2019.

"Saya belum tahu, tapi saya berharap hadirlah, apakah wakil, atau pak Jokowi. Pak Jokowi lah yang hadir biar bisa salaman terakhir kali, salam-salaman sama kami berlima kan, bila perlu meluk presidennya. Ya kan, kita berharap dia hadir besok, tapi belum tahu," sambung dia.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya