Korban Selamat Ungkap Detik-Detik Mengerikan Kecelakaan Maut Bus di Subang

Bus sempat berhenti beberapa saat sebelum akhirnya melaju dengan kencang dan oleng.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2020, 04:40 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 04:40 WIB
Kecelakaan Bus di Ciater Subang
Kecelakaan Bus Pariwisata PO Purnama Sari terjadi pada Sabtu (18/1/2020) pukul 17.15 WIB di jalan umum jurusan Bandung-Subang

Liputan6.com, Jakarta Korban selamat kecelakaan maut Bus Purnama Sari di Subang, Jawa Barat saat ini masih syok dan trauma. Seperti yang dialami Tati Rohayati, warga RW 07 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat.

Pasca-kecelakaan maut yang merenggut delapan nyawa rekannya itu, Tari trauma naik kendaraan. Saat dibawa naik mobil dari Subang ke Depok pun Tati meminta pada sopir untuk berjalan pelan. Saat kecelakaan terjadi, dia merasakan betul goncangan bus.

"Masih trauma saya trauma. Pas dibawa pakai ambulance ke Depok saya bilang ke sopir jangan ngebut-ngebut pak. Untuk saat ini masih trauma, karena saya merasakan waktu oleng bus," katanya, Minggu (19/1/2020).

Tari kemudian mengisahkan detik-detik mengerikan saat bus yang ia tumpangi bersama rombongan terguling. Tari masih ingat, selama dalam perjalanan dia duduk di sisi kiri bus.

Saat itu rombongan hendak pulang ke Depok usai berwisata di Gunung Tangkuban Parahu. Namun tiba-tiba di tengah jalan, bus berhenti.

"Waktu jalan dari lokasi tempat wisata santai jalannya. Tahu-tahu berhenti di jalan tanjakan, saya kira macet. Nah pas itu, teman saya nanya ke kernet. Katanya enggak ada apa-apa," ceritanya.

Bus kemudian melaju lagi. Sekitar 10 menit berjalan, dia sudah merasakan bus mulai oleng dan melaju kencang. Penumpang pun banyak yang berteriak agar sopir tidak melaju kencang hingga akhirnya kecelakaan maut pun tak terhindarkan.

"Istighfar pak sopir, istighfar pak sopir. Jangan ngebut-ngebut," cerita Tati mengenang peristiwa maut itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sempat Cek Ban Bus

subang
Bus Pariwisata Purnama Sari dengan nomor polisi E 7508 W yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Subang, Babakan Nagrog, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020). (Liputan6.com/Abramena)

Munirah, korban selamat lainnya menceritakan, sebelum bus terguling, sopir dan kernet bus sempat berhenti selama dua menit untuk mengecek kondisi seluruh ban dengan cara memukul-mukul ban. Saat itu, dia duduk di belakang sopir.

"Sopirnya ngecek ban kanan, kernet memeriksa ban kiri," katanya.

Sebelumnya, kecelakaan maut Bus Pariwisata Purnama Sari dengan nomor polisi E 7508 W menewaskan delapan orang. Bus tersebut mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Subang, di wilayah Babakan Nagrog, Ciater, Subang.

"Sampai dengan saat ini jumlah korban tewas, saat ini ya, jumlahnya 8 orang," kata Wakapolres Subang Kompol Ahmad Faisal Pasaribu, Sabtu(18/1/2019) malam.

Peristiwa terjadi saat bus melaju di jalur Lembang mengarah ke Subang sekira pukul 17.00 WIB.

"Semua korban sudah dievakuasi ke Puskesmas Jalan Cagak dan Beberapa Rumah Sakit di Subang. Rata-rata korban mengalami luka di tangan dan kaki akibat membentur dinding bus," kata Faisal.

Dikatakan dia, bus membawa rombongan jemaah pengajian yang akan kembali ke Depok, usai berwisata dari Tangkuban Parahu.

"Namun dalam perjalanan bus yang ditumpangi oleng dan terbalik," jelas Faisal.

Diketahui bus tersebut total membawa 57 penumpang, dan empat di antaranya anak-anak.

 

Reporter: Nur Fauziah

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya