Rapat Bersama Jokowi, Prabowo Bahas Perbatasan Natuna

Selain perbatasan perairan Natuna, Kemhan fokus pada penguatan check point di berbagai daerah perbatasan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2020, 16:06 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 16:06 WIB
kapal natuna
Kapal asing dilihat dari KRI Usman Harun, sesaat sebelum ditangkap. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2020 yang digelar di Kementerian Pertahanan (Kemhan), di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020) pagi. Rapat ini dihadiri oleh Menko Polhukam Mahfud Md, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz.

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, ada beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya, soal perbatasan di Perairan Natuna.

"Iya. Tadi kan juga ada feeding dari ibu Menlu. Soal politik perbatasan kita, diplomasi perbatasan kita, itu menjadi catatan tentu bagi Kemhan dan juga masukan bagi TNI. Bagaimana menjaga selain diplomasi tentu juga ada kerja sama pertahanan dan militer," kata Dahnil di lokasi.

Menurut dia, selain perbatasan perairan Natuna, Kemhan fokus pada penguatan check point di berbagai daerah perbatasan lainnya. Nanti, lanjut dia, pemerintah bakal memperbanyak jumlah kapal laut dan perang yang bersiaga di wilayah tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jangka Pendek

Gagah dan sangarnya pasukan TNI gelar apel siap amankan Laut Natuna dari kapal China.
Gagah dan sangarnya pasukan TNI gelar apel siap amankan Laut Natuna dari kapal China. (Twitter @Puspen_TNI)

Dia mengatakan, hal ini merupakan pembahasan untuk rencana pengamanan daerah perbatasan dalam jangka panjang. Untuk jangka pendek, pemerintah membahas anggaran.

"Ini tentu bukan pekerjaan jangka pendek, ini pekerjaan jangka panjang. Tapi dalam hal ini tentu adalah program jangka pendek, utamanya soal anggaran 2020," kata Dahnil.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya