Ma'ruf Amin: Pendekatan Keagamaan Jadi Alternatif Menciptakan Kerukunan

Ma'ruf Amin mengatakan, para pemuka agama saat ini tidak hanya dituntut untuk mencapai kata rukun, tetapi juga merukunkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Jan 2020, 08:19 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 08:19 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menerima kedatangan pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, Selasa (28/1/2020).
Wapres Ma'ruf Amin menerima kedatangan pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, Selasa (28/1/2020). (foto: sekretariat wapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, agama adalah sebuah pendekatan menciptakan kerukunan dunia. Dia melihat, konflik global yang terjadi saat ini tidaklah cukup diselesaikan hanya dengan pendekatan politik dan militer.

"Diperlukan alternatif lain untuk menciptakan kerukunan, yakni melalui pendekatan keagamaan," kata Wapres Ma'ruf saat bertemu pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara Jakarta, lewat siaran pers diterima, Rabu (29/1/2020).

Ma'ruf Amin melanjutkan, pendekatan keagamaan melalui forum dan upaya komunikasi semata demi menciptakan kerukunan. Kemudian, para pemuka agama saat ini tidak hanya dituntut untuk mencapai kata rukun, tetapi juga merukunkan.

"Kerukunan diperlukan pilar yang kuat. Seperti Indonesia memiliki empat pilar, yakni ideologi, yuridis, sosiologis, dan teologis," jelas mantan Rais Aam PBNU ini.

Ma'ruf berharap, Foreign Policy Community of Indonesia ke depan mampu mencakup semua agama, seperti Hindu dan Budha.

"Jadi, tidak hanya berfokus pada kerukunan agama Islam dengan Kristen," pesan Ma'ruf kepada Dino.

Pertemuan Ma'ruf Amin dengan Dino Patti Djalal dihelat Selasa siang 28 Januari 2020. Dalam kesempatan tersebut, Dino memperkenalkan program unggulan FPCI yakni Seribu Lingkaran Ibrahim yang mempertemukan tiga pemuka agama yakni Islam, Kristen, dan Yahudi selama tiga pekan dan di tiga negara berbeda.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Program 1000 Lingkar Ibrahim

Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Pertemuan ini dilakukan Dino guna meminta restu atas giat binaannya yang berfokus pada toleransi umat beragama.

Kepada Wapres Ma'ruf, Dino menyampaikan satu program unggulanya bernama 1000 Abrahamic Circle atau Seribu Lingkar Ibrahim.

"Ini adalah program bersifat antar iman dan targetnya adalah di akar rumput," kata Dino usai pertemuan tertutup bersama Wapres Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Selasa (28/1/2020).

Dino menjelaskan, program gagasannya ini sangat penting untuk masa depan para pemeluk agama. Khususnya agama yang berada pada lingkar Ibrahim, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

"Secara global hubungan pemeluk ketiga agama Ibrahim semakin buruk. Mereka dibatasi dan diganggu oleh pemerintah dan nonpemerintah. Ini tidak sehat, karenanya kami memiliki program ini," ucap Dino.

Mendengar penjelasan Dino, Wapres Ma'ruf Amin menyambut baik. Menurut Dino, Wapres Ma'ruf mendukung langkah dan gagasan Dino untuk program Seribu Lingkar Ibrahim ini.

"Bapak Wapres sangat mengapresiasi program ini. Indonesia tidak hanya rukun, tapi bisa ikut merukunkan kelompok lain di berbagai belahan dunia yang masih ada masalah, kata Beliau," ujar Dino.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya