Siswi Korban Perundungan di Purworejo Alami Trauma

Bupati bersama jajaran Polres Purworejo dan perwakilan Dinas Pendidikan sudah menemui korban untuk melakukan trauma healing (penyembuhan trauma).

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 15 Feb 2020, 17:47 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2020, 17:47 WIB
Perundungan
Perundungan mengarah ke tindak penganiayaan dialami CA siswa disabilitas kelas 8 SMP Muhamadiyah, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta Polisi bekerjsama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Purworejo memeriksa kejiwaan C, siswi SMP yang menjadi korban perundungan temannya sendiri. Hasilnya menunjukkan korban mengalami trauma.

"Memang ada trauma yang timbul akibat kejadian itu," kata Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (15/2/2020).

Rizal mengungkapkan bahwa Bupati bersama jajaran Polres Purworejo dan perwakilan Dinas Pendidikan sudah menemui korban untuk melakukan trauma healing (penyembuhan trauma).

"Kami sudah lakukan trauma healing kemarin. Bupati juga langsung turun agar traumanya hilang," ujar dia.

Dengan adanya kejadian ini, Rizal menjelaskan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kabupaten Purworejo. Khususnya SMP tempat C menempuh pendidikan. Sosialisasi ini tentang bahaya perundungan.

"Kami berkoordinasi dengan pihak sekolah supaya tidak melakukan perudungan. Kami juga memberikan contohnya. Kami ingin menimbulkan deterrence effect agar siswa yang lain tidak melakukan hal serupa," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Viral di Media Sosial

Persekusi Disakiti Dihina
Ilustrasi Foto Persekusi (iStockphoto)

Sebelumnya, dalam video yang beredar dan sempat viral di media sosial, terlihat seorang siswi Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Purworejo mendapatkan penganiayaan oleh tiga teman laki-lakinya.

Siswi SMP itu bahkan ditendang berkali-kali. Seorang netizen kemudian melaporkan aksi persekusi itu kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Twitter.

"Need your quick action Pak Gubernur," tulis dia kepada Ganjar.

Ganjar kemudian merespons dengan menanyakan lokasi dan tanggal kejadian. Dalam waktu kurang dari dua jam, Ganjar menelepon kepala sekolah, bupati dan beberapa pihak terkait dengan kasus ini.

Dia pun mengatakan kepolisian sudah menerima laporan tentang persekusi di Purworejo tersebut.

"Akun sy dibanjiri kejadian di salah satu smp di butuh purworejo. Sy sdh telp kaseknya & dia sdh urus. Polisi juga sdh menerima laporannya. Bsk saya minta pengawas sekolah & dinas utk turun agar bicara dg ortu anak2 itu. Pak Bupati Purworejo jg sdh sy kontak. --- Sayangi temanmu!" tulis Ganjar Pranowo dalam akun Twitternya, @ganjarpranowo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya