Batan: Pembersihan Tanah Beradioaktif di Tangsel Dilakukan Bergantian

Pergantian kelompok bertujuan untuk membatasi jumlah dosis radiasi yang diterima oleh pekerja, supaya tidak melebih batas yang ditentukan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Feb 2020, 10:43 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 10:43 WIB
Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri mengambil sampel tanah yang terpapar radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebuah area tanah kosong di Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta Proses pembersihan (clean up) tanah yang terpapar zat radioaktif jenis cesium atau Cs 137 di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan, dilakukan secara berkelompok.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melanjutkan tindakan clean up lanjutan di area yang terpapar radioaktif tersebut. Jumlah personel yang diturunkan sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 4 kelompok.

"Mekanisme cleaning akan dilakukan secara bergantian tiap kelompok. Masing-masing kelompok hanya diperkenankan bekerja 1 jam, kemudian bergantian dengan kelompok lainnya," tutur Heru Umbara, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Batan, Minggu (16/2/2020).

Pergantian kelompok bertujuan untuk membatasi jumlah dosis radiasi yang diterima oleh pekerja, supaya tidak melebih batas yang ditentukan. Hal ini juga untuk menjaga keselamatan para pekerja yang bahu membahu menggali, mengambil dan memindahkan tanah tersebut ke dalam drum khusus.

Menurutnya, sampai saat ini, masih ada beberapa titik atau spot tertentu yang masih mengandung radioaktif. "Makanya itu yang menjadi fokus kami pada hari ini," kata Heru.

 

Pindah ke Drum

Seperti diketahui sebelumnya, hari ini Batan dan Bapeten melakukan proses lanjutan yang belum selesai. Proses clean up sendiri adalah pemindahan tanah yang masih terpapar dan dimasukan ke dalam drum yang sudah disiapkan.

Kemudian ditutup rapat sesuai dengan SOP yang ada, lalu di masukan ke dalam truk untuk kemudian di bawa ke Batan yang berada di kawasan Puspitek Serpong.

"Dimasukan ke truk dan dibawa ke Batan yang ada di Serpong untuk dilakukan pengolahan dan juga penyimpanan. Jadi kalau di sana aman," ujar Heru. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya