Anies Baswedan: Hampir Semua Kecamatan di DKI Ada Kasus Corona

Bahkan Anies meyakini, virus corona itu tak hanya berpontensi menyebar di permukiman penduduk saja. Namun juga bisa menyasar ke lokasi-lokasi tempat kerja.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Mar 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 22:30 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, bahwa jumlah terbanyak yang sudah terkonfirmasi positif terkena virus corona, Covid-19 berada di Jakarta. Sebaran virus itu disebutkan sudah cukup luas.

"Sebaran kasus-kasus yang sekarang sedang diperiksa, baik yang positif Covid-19, maupun yang sedang menunggu hasil. Sebarannya cukup luas. Beberapa hari yang lalu baru menyebar di wilayah Selatan. Hari ini sudah menyebar di semua tempat," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

"Dari gambaran ini sudah terbayang, bahwa hampir semua Kecamatan ada kasus (corona) sekarang," imbuh dia.

Bahkan Anies meyakini, virus corona itu tak hanya berpontensi menyebar di permukiman penduduk saja. Namun juga bisa menyasar ke lokasi-lokasi tempat kerja.

"Iya dong. Di pemukiman, di perkantoran, di tempat-tempat hiburan semua potensinya ada. Bahkan di press conference juga ada (potensinya) gitu. Ini kan masalahnya bukan masalah apa-apa. Masalahnya apakah ada orang yang memiliki Covid-19 tapi tidak sadar lalu berinteraksi," ucap Anies.

Untuk itu, Anies menyampaikan kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan di permukiman sekitar. Kurangi kegiatan di tempat-tempat yang ramai.

"Sebisa mungkin membatasi interaksi dengan kerumunan, dengan orang-orang banyak, tapi sebisa mungkin berkegiatan secara lebih terbatas. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk penularan," ujar Anies.

Selanjutnya, kata Anies, Pemprov DKI mengambil langkah- langkah dalam beberapa ke depan. Ini semua dalam kerangka melakukan yang biasa disebut sebagai Social Distancing Major.

"Dan Social Distancing Major ini sudah menjadi terminologi baku dalam persoalan Covid-19. Kami menyadari Social Distancing Major ini makin efektif bila kita mengetahui di mana saja orang-orang yang confirm positif Covid-19," jelas mantan Mendikbud ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

DKI Lockdown?

Meski jumlah korban yang terpapar Corona paling banyak, DKI masih belum memutuskan untuk mengunci diri. Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan tak penting di luar rumah.

"Jakarta tidak melakukan lockdown. Kami memberikan seruan kepada seluruh masyarakat, sebisa mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali yang urgen, (seperti) belanja kebutuhan pokok, harus ada pemeriksaan medis, atau kebutuhan-kebutuhan penting lainnya. Bila tidak penting, bila tidak produktif, di rumah dulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan," ujar Anies.

Dengan mengetahui peta sebaran virus corona di DKI, kata Anies, masyarakat dapat bersikap waspada. Sehingga bukan kepanikan yang timbulkan. Masyarakat dapat melakukan langkah yang tepat demi terhindar dari covid-19 ini.

"Saya menyampaikan ini jangan untuk panik. Bukan untuk panik. Tidak perlu panik. Cukup mengurangi interaksi. Tapi kalau kita menganggap oh aman semua, rileks saja, kemudian berkegiatan seperti biasa, ya (dampaknya) seperti banyak negara lain yang rileks itu. Nanti kita akan mengalami lonjakan (jumlah pasien positif) yang tinggi," ucap Anies.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya