Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim meminta tes massal virus corona Covid-19 diprioritaskan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum. Sementara anggota dewan seperti dirinya semestinya bisa melakukan tes secara mandiri dengan menggunakan dana pribadi.
"Saya menolak dan tidak akan ikut test corona 'gratisan'. Kenapa saya bilang gratisan? Karena sumber dana tes corona ini belum jelas dari mana, apakah dari fasilitas asuransi yang dimiliki tiap anggota atau dari sumbangan pihak lain atau dari mana. Karena itu saya anggap sebagai 'gratisan'," kata Lukman Hakim melalui keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).
Baca Juga
Sikap penolakannya ini, kata Lukman, sejalan dengan arahan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bahwa tes corona Covid-19 lebih baik diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat umum.
Advertisement
"Saya meyakini, pada akhirnya sikap resmi Fraksi PKB DPR RI juga akan menolak rencana tes corona ini. Tidak mungkin sikap Fraksi PKB bertentangan dengan arahan Ketua Umum DPP PKB," tegasnya.
Dia memandang, alat tes corona yang dibeli negara harus diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat rentan. Tenaga kesehatan menurutnya merupakan tentara terdepan dalam perang melawan pandemi virus corona Covid-19 ini.
"Insyaallah, semua anggota DPR mampu mengurus diri dan keluarganya sendiri," tukasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tambahkan Volume Belanja APD
Pihaknya juga minta pemerintah untuk secepatnya menambah volume belanja Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, baju hazmat, sepatu boot dan lainnya untuk memfasilitasi tenaga medis di semua rumah sakit.
Lukman mengaku sangat prihatin dan marah dengan kondisi kurangnya APD tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit.
"Saya juga minta kepada pemerintah segera mengadakan operasi besar-besaran agar masker dan hand sanitizer tersedia dalam jumlah yang cukup di pasar sehingga rakyat dapat membeli dengan harga yang terjangkau. Masker dan hand sanitizer oleh masyarakat dianggap sebagai kebutuhan pokok dalam melawan wabah corona," kata dia.
"Apabila tidak tersedia stok yang cukup di pasar, pasti memantik kepanikan massal seperti yang terjadi sampai saat ini," ia menambahkan.
Dirinya mengaku optimistis bangsa Indonesia akan mampu memenangkan perang melawan corona ini. Optimisme ini ia dapatkan dari tingginya semangat gotong-royong rakyat dalam berbagai bentuk untuk membantu sesama.
"Bahkan saya juga melihat masyarakat menggalang dukungan untuk membantu APD tenaga medis di beberapa rumah sakit, yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah," tandasnya.
Advertisement