Pemerintah Sudah Periksa Lebih dari 6.500 Orang Terkait Virus Corona

Dari hasil pemeriksaan itu, Yurianto menyatakan total ada 1.285 kasus positif di Indonesia hingga hari ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Mar 2020, 17:49 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2020, 17:49 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (24/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengatakan telah melakukan pemeriksaan virus Corona (Covid-19) kepada lebih dari 6.500 orang di Indonesia. Pemeriksaan tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

"Dari pemeriksaan laboratorium di seluruh Indonesia, kita sudah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 6.500 spesimen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (29/3/2020).

"6.500 orang dimaksud saya dalam kaitan pemeriksan ini," sambung dia.

Dari hasil pemeriksaan itu, Yurianto menyatakan total ada 1.285 kasus positif di Indonesia. Sementara, pasien meninggal dunia sebanyak 114 dan sembuh totalnya ada 64 orang.

Di kondisi pandemi virus Corona, pemerintah meminta agar masyarakat sama-sama melindungi. Menurut Yurianto, yang sakit harus dilindungi dan tidak boleh didiskriminasikan.

"Kemudian untuk yang sehat juga harus dilindungi, jangan sampai sakit. Oleh karena itu mari bersama-sama kita patuhi. Inilah kunci keberhasilan kita untuk mengendalikan penyakit ini," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Naik Signifikan

Jumlah pasien positif Covid-19 karena virus Corona di Indonesia naik signifikan. Achmad Yurianto mengatakan, ini artinya, masih ada kasus positif Covid-19 yang ada di tengah masyarakat dan belum terdeteksi oleh pemerintah.

Kedua, lanjut dia, masih ada kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 dan belum terdeteksi itu, sehingga terjadi penularan.

"Ini menggambarkan masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita. Masih ada sumber penyakitnya dan kontak dekat yang terjadi," ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya