Jawab Kritik Masyarakat, Stafsus Milenial: Sekarang Kami Berkantor di BNPB

Billy mengaku ikut menyusun atau mencari topik redaksi yang akan dibawakan dalam konferensi pers yang selama in berlangsung di kantor BNPB.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 02 Apr 2020, 20:27 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 20:27 WIB
Staf Khusus Presiden Jokowi Billy Mambrasar (kedua dari kiri) saat mendistribusukan bantuan dalam penanganan COvid-19. (Istimewa)
Staf Khusus Presiden Jokowi Billy Mambrasar (kedua dari kiri) saat mendistribusukan bantuan dalam penanganan COvid-19. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Seluruh Staf Khusus Presiden gugus Milenial mendapat sorotan dan kritik dari masyarakat di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia. Banyak yang mempertanyakan kinerja mereka karena selama ini publik tidak pernah tahu dengan apa yang sudah mereka lakukan.

Menanggapi sejumlah kritikan itu, Staf Khusus Presiden Jokowi Billy Mambrasar menyanggah tudingan sejumlah pihak yang menyebut dirinya tak memiliki andil dalam penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Billy mengaku, selama ini dia bersama stafsus lainnya sudah mengambil peran itu, seperti bergabung dengan Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 yang diketuai Kepala BNPB Doni Monardo.

Billy menambahkan mereka yang tergabung dalam stafsus millenial membaur dengan anggota gugus tugas lainnya. 

"Saat ini kami stafsus ini pun walaupun tidak diketahui banyak orang, kami telah duduk dalam Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Di mana saya sendiri berkantor hampir setiap hari di BNPB membantu Satgas ini," kata kepada Liputan6.com.

Pendiri yayasan sosial Kitong Bisa ini menjelaskan mereka ditugaskan dalam berbagai hal. Khususnya dalam penyediaan informasi pada masyarakat lewat media sosial.

"Pertama kami merupakan bagian dari penyusun materi konten-konten publikasi, edukasi, preventif. Jadi kalau yang dapat dilihat di media-media saat ini atau berupa poster instagram post yang beredar di sosmed BNPB, itu kami yang menyusunnya, walaupun tidak ada logo kami," jelas dia.

Billy juga mengaku ikut menyusun atau mencari topik redaksi yang akan dibawakan dalam konferensi pers di hari berikutnya. Sehingga, penyampaian informasi bisa lebih terarah.

"Misalnya besok kita akan berbicara tentang paket-paket insentif ekonomi untuk mereka yang membutuhkannya atau bagaimana mengakses update fasilitas yang ada," ujarnya.

"Atau bagaiman tips dan trik menghabiskan waktu di rumah selama adanya Covid-19 ini. Itu kami bantu menyusunnya, kami mencari sumbernya membahas dengan tim redaksi dari Satgas Covid-19," tambahnya.

Tak hanya itu, para stafsus milenial juga terlibat dalam menginput desain dari website Covid-19, sehingga tampilannya jauh lebih menarik. Di sisi lain mereka juga membantu kegiatan tracking pemerintah dalam mendeteksi masyarakat yang sudah terpapar virus tersebut.

"Keempat kami membantu masukan input terkait masukan untuk tracking yang sudah terpapar corona dan di lokasi mana aja. Akan ada sebuah apps dan kami turut memberikan input dan ikut mendesainnya," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bukan Seperti Menteri

Putri Tanjung hingga Angkie Yudistia Diangkat Jadi Staf Khusus Jokowi
Presiden Joko Widodo foto bersama para staf khususnya di Istana Merdeka, Jakarta (21/11/2019). Staf khusus baru kalangan milenial Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain tugas-tugas tersebut menurutnya masih banyak lagi yang menjadi pekerjaan para anggota stafsus lainnya. Billy menekankan tugas Staf Khusus Milenial tidak seperti para menteri yang punya kewenangan lebih untuk merancang dan melaksanakan setiap program yang ada.

“Tugas dan tanggung jawab staf khusus presiden RI adalah memberikan input dan advice pada bapak presiden," ujarnya.

Sebelumnya, di media sosial ramai memperbincangkan fungsi dari para stafsus milenial ini di tengah penanganan wabah corona di Indonesia.

Di media sosial twitter misalnya, mereka cukup disorot karena pekerjaan mereka yang tak diketahui banyak orang. Sementara, para menteri hingga pejabat lainnya sudah bekerja dan kerap tampil di media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya