Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Profesional Untuk Demokrasi (MPD) menggalang solidaritas membantu rumah sakit-rumah sakit yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melawan virus corona (Covid-19).
Penanggungjawab MPD Darurat Corona, Eddy Suprapto, mengatakan pihaknya tergerak melihat kelangkaan APD yang dialami para dokter dan paramedis ketika menangani pasien korban Covid-19.
Menurut dia, ketiadaan APD ini justru membahayakan kesehatan mereka yang berjuang di garis depan menyelamatkan nyawa banyak orang.
Advertisement
"Kami bergerak secara swadaya mengupayakan tersedianya APD bagi para dokter dan paramedis. Kita tak bisa membiarkan mereka berjuang tanpa persenjataan yang memadai,” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).
Eddy mengatakan, hingga kini telah menyalurkan 350 unit APD ke sejumlah rumah sakit. Di antaranya yang menerima RS Anwar Medika (RSAM) di Sidoarjo, Jawa Timur sebanyak 50 paket APD.
"50 paket lainnya sedang dalam perjalanan,” ucap dia.
Selain RS Anwar Medika, MPD juga mengirimkan paket serupa ke beberapa RS Sultan Immanuddin Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, RS dr H Koesnadi Bondowoso dan RS UniMedika Setu Bekasi.
“Kita akan terus tambah lagi sesuai kebutuhan dan kemampuan MPD,” ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Solidaritas Kemanusiaan
Dalam pandangan MPD, pandemi skala global ini harus menjadi momentum tumbuhnya solidaritas kemanusiaan yang melintasi batas geografis dan identitas sosial.
“Pemerintah tak bisa bekerja sendirian. Komponen masyarakat sipil juga harus ikut bergerak bersama-sama memerangi Covid-19,” ujar Presidium MPD, Gatot Prihandono.
Menurut Gatot, tumbuhnya solidaritas kemanusiaan di tengah pandemi ini tak boleh berhenti di sini.
“Saya kira kita juga harus mulai memikirkan konsep baru tentang banyak hal pasca Covid-19 ini. Di antaranya ya masalah ekonomi,” tandas dia.
Advertisement