Cara Aceh Tekan Penyebaran Kasus Corona Covid-19

Menurut Nova Iriansyah, masyarakat Aceh sangat menghargai kerja keras tim medis hingga para ahli yang menangani Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2020, 18:29 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 18:21 WIB
Ruang Isolasi Pasien Corona di Aceh
Petugas medis dengan pakaian pelindung menyiapkan ruang isolasi di sebuah rumah sakit di Banda Aceh, Selasa (3/3/2020). Di Aceh, dua rumah sakit menjadi rujukan pasien virus Corona, yakni Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan RSUD Cut Meutia, Aceh Utara. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Aceh merupakan salah satu provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus positif virus Corona atau Covid-19 hari ini. Daerah yang dijuluki Serambi Makkah itu hanya memiliki 20 kasus positif Covid-19, 17 di antaranya berhasil sembuh dan 1 pasien meninggal.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengungkapkan, ada enam cara menekan penyebaran Covid-19. Pertama, pemerintah Aceh bergerak cepat menyiapkan sarana dan prasarana Covid-19.

Mulai dari pembukaan posko sebagai pusat informasi, menyiapkan rumah sakit, ruang isolasi, dan kebutuhan lainnya untuk penanganan Covid-19 sebelum ada yang terindikasi positif. Kedua, masyarakat reaktif dan over protektif terhadap kesehatannya.

"Awalnya masyarakat Aceh memang kurang yakin adanya Covid-19 di Aceh. Namun, sesudah adanya satu orang positif Covid-19, kemudian masyarakat Aceh lebih antisipatif, lebih waspada dan lebih disiplin dalam mencegah Covid-19," jelas Nova Iriansyah dalam sebuah video yang disiarkan melalui Youtube BNPB, Jumat (29/5/2020).

Ketiga, pemerintah Aceh memberlakukan jam malam selama lima malam sebelum daerah lain menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Keempat, pemerintah Aceh cenderung over reaktif dan maksimal dalam menghadapi kemungkinan outbreak Covid-19 yang didukung Forkopimda, ulama dan tokoh masyarakat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hargai kerja keras tim medis

Ruang Isolasi Pasien Corona di Aceh
Petugas medis dengan pakaian pelindung menyiapkan ruang isolasi di sebuah rumah sakit di Banda Aceh, Selasa (3/3/2020). Di Aceh, dua rumah sakit menjadi rujukan pasien virus Corona, yakni Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan RSUD Cut Meutia, Aceh Utara. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Kelima, pemerintah Aceh membangun sistem kesiapsiagaan petugas hingga ke tingkat desa yang dikoordinir oleh dinas kesehatan kabupaten kota sehingga orang yang dicurigai terindikasi terpapar Covid-19 tidak ada yang lolos sampai terbukti negatif.

"Terakhir dukungan masyarakat kepada tim medis dan para medis yang sangat luar biasa," sambungnya.

Menurut Nova Iriansyah, masyarakat Aceh sangat menghargai kerja keras tim medis hingga para ahli. Berbagai bantuan disalurkan kepada tim medis dan keluarganya sebagai bentuk dukungan dan semangat dalam menangani Covid-19.

"Tim medis mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat terutama aparatur pemerintah baik di provinsi maupun di kabupoaten kota," pungkasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya