Liputan6.com, Jakarta - Penumpukan calon penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali mewarnai Stasiun Bogor di hari kedua masuk kantor saat penerapan PSBB masa transisi Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Kendati antrean cukup panjang, penumpukan calon penumpang KRL di Stasiun Bogor lebih terkontrol ketimbang pada hari pertama masuk kantor, Senin 8 Juni kemarin.
Baca Juga
Seperti dilansir Antara, calon penumpang di Stasiun KRL mulai ramai sejak sekitar pukul 05.30 WIB. Penumpukan terjadi lantaran jumlah penumpang KRL dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas.
Advertisement
Antrean calon penumpang terpantau mulai dari pintu tap in tiket, lorong, hingga halaman Stasiun Bogor. Antrean juga terlihat di dalam area stasiun. Calon penumpang yang telah masuk melalui pintu tap in, diarahkan petugas mengantre di peron dengan jaga jarak.
Begitu kereta tiba, petugas akan mengutamakan penumpang yang akan turun keluar lebih dulu. Selanjutnya calon penumpang dipersilakan naik ke dalam rangkaian kereta.Â
Dalam waktu sekitar dua menit, KRL tersebut langsung berjalan kembali menuju ke Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanah Abang.
Guna mengatasi, penumpukan lebih lama, PT KCI mengoperasikan KRL lebih intensif yakni pemberangkatan kereta setiap lima menit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Harus Berangkat Lebih Pagi
Calon penumpang KRL di Stasiun Bogor, Widya (35) menuturkan, dirinya harus mengantre sekitar 30 menit hingga bisa masuk ke dalam peron.
Dia mengaku mulai bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta sejak Senin 8 Juni kemarin. Widya harus berangkat lebih pagi agar bisa masuk kerja tepat waktu mulai pukul 08.00 sampai 15.30 WIB.
Pegawai Stasiun Bogor, Yudi menuturkan, penumpang KRL dibatasi hanya 80 orang per gerbong untuk menerapkan aturan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak fisik. Setiap penumpang KRL juga wajib memakai masker. "Ini aturan dari pusat di Jakarta," katanya.
Advertisement