Liputan6.com, Jakarta - Direktur Umum PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menyatakan, adanya penurunan konsumsi air bersih di Jakarta selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dia menyebut sebelum masa PSBB total air terdistribusi ke warga sebanyak 20.200 liter, sedangkan saat ini kurang dari angka tersebut.
"Secara sumber air kita enggak ada masalah. Kalau kita lihat Januari sampai dengan Mei itu tidak terjadi disruption yang signifikan kita bisa mengalirkan air. Kemarin (PSBB) kita bisa 19.500-19.800 liter," kata Priyatno di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Advertisement
Penurunan konsumsi air PAM Jaya tersebut dikarenakan sejumlah perusahaan dan pelaku industri tidak beroperasi. Kendati begitu, adanya kenaikan konsumsi di sektor rumah tangga, sebab adanya pelaksanaan work form home (WFH).
Bambang menyatakan, PAM Jayaakan mulai menambahkan pendistribusian air bersih di sejumlah sektor. Dia beralasan perkantoran sudah kembali beroperasi pada Senin (8/6/2020).
"Untuk hotel dan apartemen komposisinya itu berkurang 5,75 persen dari pada sebelum adanya wabah ini. Itu berpindah ke rumah tangga sederhana dan rumah tangga menengah secara signifikan," ucapnya.
Â
PSBB Transisi
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akhirnya memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam jumpa pers di Balai Kota Jakarta, Kamis siang.
"Menetapkan PSBB di Jakarta diperpanjang dan menetapkan Juni sebagai masa transisi," ujar Anies, Kamis (4/6/2020).
PSBB sendiri di DKI Jakarta berakhir hari ini, Kamis 4 Juni 2020. PSBB tahap ke-3 sebelumnya diharapkan Anies sebagai yang terakhir kalinya sebelum memasuki era new normal atau normal baru.
Advertisement