Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengakui bahwa netralitas aparatur sipil negara (ASN) di daerah tidak seperti yang diharapkan. ASN kerap menjadi tim sukses pasangan calon tertentu untuk mendulang suara masyarakat.
Hal itu disampaikan menanggapi pertanyaan anggota Komisi II DPR terkait netralitas ASN jelang Pilkada Serentak 2020. Komisi II berharap agar ASN betul-betul menjaga netralitasnya dalam perhelatan Pilkada.
"Jujur kita akui netralitas ASN kita yang 70 persen itu di daerah tidak terjaga," kata Tjahjo dalam raker bersama Komisi II di kompleks parlemen, Selasa (23/6/2020).
Advertisement
"Ada sekda yang terang-terangan dia ikut kampanye untuk pasangan calon tertentu. Ini kan juga repot," imbuh dia.
Salah satu profesi ASN yang kerap menjadi timses pasangan calon dalam pilkada adalah guru. Menurut dia, para guru di daerah patut diakui kerap dimanfaatkan sebagai pendulang suara.
"Karena guru kan tim sukses Pilkada yang paling hebat di daerah, yang merekrut suara lewat anak didik untuk orang tuanya," terang Tjahjo.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terlibat Politik Praktis
Hal seperti inilah, tegas Tjahjo, yang harus diperbaiki. Dengan demikian, ASN sungguh-sungguh fokus pada bidang tugas masing-masing. Bukan malah terlihat dalam politik praktis.
"Ini yang Pak Nadiem (Mendikbud Nadiem Makarim) tidak mau. Guru ya guru. Guru jangan jadi pimpro. Guru tugasnya untuk mendidik," Tjahjo menandaskan.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com
Â
Advertisement