Ganjar Berharap Lahir Entrepreneur Lewat Kartu Prakerja

Program kartu prakerja ini sejak diluncurkan bulan April 2020, telah menjangkau peserta di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 08:03 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2020, 15:15 WIB
Ganjar Pranowo
Pemerintah provinsi Jawa Tengah siap memulai 'Gerakan 35 Juta Masker' untuk Jateng.

Liputan6.com, Jakarta- Kartu Prakerja di masa pandemi virus corona Covid-19 diprediksi akan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi para pencari kerja.

Ganjar Berharap Lahir Entrepreneur Lewat Kartu Prakerja

Jatuhnya perekonomian Indonesia yang menyebabkan terjadinya PHK di mana-mana, semakin mendorong pemerintah untuk memaksimalkan kebijakan Kartu Prakerja untuk mengatasi pengangguran.

"Semoga saja Kartu Prakerja bisa menjadi solusi. Memang perjalanannya tidak mudah dan butuh penyempurnaan," ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut dia sampaikan dalam seminar Kagama Inkubasi Bisnis (KIB) XIII: Kupas Tuntas Kartu Prakerja, secara daring.

Ganjar memaparkan jumlah pekerja yang terdampak virus corona Covid-19 di Jawa Tengah, sampai minggu ketiga bulan Juni 2020, di sektor industri terdapat 435 perusahaan dengan jumlah 362.765 orang tenaga kerja.

Kemudian sektor UMKM yang terdampak ada 25.436, sektor pariwisata sebesar 1621 dengan jumlah tenaga kerja 17.672 orang.

Ketua Umum PP Kagama ini menambahkan, Provinsi Jawa Tengah sudah mendapatkan alokasi Kartu Prakerja dari pemerintah pusat, sebanyak 421.705. Dari gelombang I-III, sudah menyerap 51.129 orang. Angka ini baru 12,12 persen dari kuota yang ada di Jateng.

"Kartu Prakerja di masa pandemi kita prioritaskan untuk mereka yang di PHK dan dirumahkan."

"Saya sampaikan ke kawan-kawan di Jateng, masih ada kesempatan untuk berkembang lewat Kartu Prakerja," tutur alumnus Fakultas Hukum UGM ini.

Apa yang disampaikan Ganjar ini, ternyata selaras dengan survey TNP2K terhadap program Kartu Prakerja, sebanyak 82% peserta adalah tidak bekerja.

Dari peserta yang mengikuti program kartu prakerja di Jawa Tengah, sebanyak 45.227 orang atau 88,45% adalah berusia 18 sd 35 tahun. Sementara 32.792 orang atau 64,14% adalah berpendidikan SMA/SMK.

Data ini menunjukkan bahwa ternyata peserta program kartu prakerja adalah generasi muda berpendidikan SMA sederajat.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Melek Digital

ganjar
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo. (Ist)

Generasi ini merupakan generasi yang melek digital dan masuk kategori usia produktif. "Namun, untuk mereka yang kesuliaan mengakses digital, kami lakukan beberapa pendampingan (untuk mendaftar di web kartu prakerja)."

"Bagi mereka yang tidak bisa mendaftar ke pusat, kami arahkan untuk mendaftar melalui Disnaker Provinsi, supaya mereka bisa mendapatkan haknya," kata Ganjar.

Setelah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pihaknya berinisiatif ikut serta dalam kebijakan Kartu Prakerja di tingkat daerah.

Program kartu prakerja ini sejak diluncurkan bulan April 2020, telah menjangkau peserta di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan jumlah terbanyak ada di kota Semarang sebanyak 5003 peserta (9%).

Menurut Ganjar, memang harus ada upaya untuk menjembatani, agar pelaksanaan Kartu Prakerja ini bisa sesuai harapan. "Kartu Prakerja ini lebih berorientasi pada upaya pengembangan jiwa-jiwa entrepreneur. Kita dorong mereka untuk bisa membangun usaha sendiri. Semoga makin banyak entrepreneur dari Kartu Prakerja," jelasnya.

Besar harapan Ganjar, entrepreneur dari Kartu Prakerja ini bisa membangun jejaring atau membuat suatu ikatan alumni, yang memberikan value chain sampai akhirnya bisa melahirkan produk bersama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya