Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, hingga saat ini angka kasus positif virus corona Covid-19 di ibu kota masih tinggi.
Sebab, menurut dia, angka positivity rate atau persentase positif dari hasil pemeriksaan dalam dua pekan terakhir menunjukkan tren peningkatan.
Advertisement
Baca Juga
Linkin Park Kembali ke Indonesia Setelah 13 Tahun dan Gelar Konser di Stadion Madya GBK, Kapan Tiketnya Dijual?
Dukung Program Pemerintah, Lanud Halim Perdanakusuma Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Bakal Nyoblos Pilkada Jakarta di Cipete Selatan, Pramono Anung: Sudah 24 Tahun Gunakan Hak Suara di Sini
"Tiga minggu lalu nilai positivity rate Jakarta adalah 4,8 persen, lalu dua minggu lalu naik jadi 5,2 persen. Lalu seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen. Kita harus waspada, 4,8 persen, 5,2 persen, 5,9 persen," kata Anies dalam video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan, berdasarkan standar dari organisasi kesehatan dunia (WHO), batas aman atau normal positivity rate adalah 5 persen. Menurut Anies, peningkatan itu dipicu adanya active case finding yang dilakukan fasilitas kesehatan.
Sebanyak 30 persen dari penemuan kasus baru di Jakarta merupakan hasil active case finding. Kemudian 20 persen lainnya merupakan hasil tracing atau penelusuran kasus yang telah ditemukan sebelumnya.
"Dan 50 persen lainnya dari pasif case finding, artinya yang datang ke klinik dan punya gejala," ucap Anies.
Â
Saksikan VIdeo Pilihan Berikut Ini:
Update Kasus Covid-19 di Jakarta
Sementara itu, ada peningkatan jumlah kasus baru sebanyak 297 di Jakarta pada Jumat (24/7/2020) kemarin. Berdasarkan jumlah tersebut secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 menjadi 18.365 kasus.
"Dari seluruh kasus positif itu, ada 11.552 atau 63 persen yang sudah dinyatakan sembuh, sedangkan 6.058 adalah kasus aktif. Artinya masih dirawat atau masih melakukan isolasi diri," jelas Anies.
Advertisement