Jokowi: Masyarakat Akhir-Akhir Ini Terlihat Semakin Khawatir dengan Covid-19

Jokowi menyebut jumlah angka kematian di Indonesia lebih tinggi daripada persentase global.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Agu 2020, 10:47 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 10:47 WIB
Jokowi Pimpin Sidang Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Topik Sidang Kabinet Paripurna tersebut yakni Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut akhir-akhir ini masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap virus corona (Covid-19). Menurut dia, salah satunya penyebabnya lantaran banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (3/8/2020).

"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tapi semakin banyak," sambung Jokowi.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sendiri sudah mencapai 111.455 per Minggu kemarin. Adapun jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 68.975 dan pasien meninggal akibat Covid-19 yakni, 5.236 orang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Angka Kematian

Jokowi menyebut jumlah angka kematian di Indonesia lebih tinggi daripada persentase global. Untuk itu, dia meminta jajarannya agar angka kematian di tanah air dapat ditekan.

"Case fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," jelasnya.

Dia juga meminta jajarannya fokus melakukan kampanye protokol kesehatan. Sehingga, penyebaran virus corona dapat terkendali.

"Saya ingin fokus saja mungkin dalam 2 minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti 2 minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya. Tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya